Dapat Dukungan dari JK Jadi Ketum PSSI, Erick: Tunggu Setelah April

Dapat Dukungan dari JK Jadi Ketum PSSI, Erick: Tunggu Setelah April

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Kamis, 31 Jan 2019 21:55 WIB
Erick Thohir jadi salah satu nama yang disebut-sebut layak jadi Ketua Umum PSSI (Foto: Muhammad Ridho)
Jakarta - Erick Thohir kembali berkomentar soal menjadi Ketua Umum PSSI. Erick menegaskan semua bisa dibicarakan setelah tugasnya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin selesai pada April.

Nama Erick disebut menjadi salah satu sosok yang paling tepat memimpin PSSI untuk menggantikan Edy Rahmayadi yang mundur dari jabatannya. Selain dia, juga ada beberapa nama lain seperti Basuki Tjahaja Purnama dan Muhaimin Iskandar.

Wakil Presiden Jusuf Kalla bahkan menilai Erick merupakan kandidat yang memenuhi persyaratan. Menurutnya, Erick memiliki pengalaman dan jiwa kepemimpinan yang kuat.


Menanggapi hal tersebut, Erick kembali menegaskan bahwa dia belum bisa memutuskannya dalam waktu dekat. Tugasnya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin sampai bulan April (Pilpres) harus diselesaikan lebih dulu.

"Saya rasa apa yang Pak JK ucapkan sebuah apresiasi. Tetapi kan seperti yang sudah sampaikan berapa kali, olahraga Indonesia terutama sepakbola harus dikelola secara profesional dan transparan dan tentu tidak politik. Nah kan hari ini saya pada posisi yang sampai bulan April tidak mungkin, jadi jangan juga nanti mengorbankan olahraga dengan posisi-posis individu yang hari ini kurang menguntungkan," ujar Erick saat ditemui di FX Plaza, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau saya fokus terhadap tugas saya hari ini. Nanti setelah April ya kami lihat. Tapi sebuah tantangan kalau memang tadi sepakbola bisa dijadikan industrinya terutama liganya ya karena kami tahu ketika liga sepakbola bisa dikelola secara transparan profesional juga pasti akan menciptakan efek dari pada pertumbuhan ekonomi di industri bola itu sendiri."


Erick mengakui sepakbola Indonesia memang perlu perbaikan secara total. Kasus-kasus match fixing yang terjadi selama ini sudah melunturkan kepercayaan masyarakat Indonesia.

"Tetapi kalau sepakbola dikelola dengan match fixing, pasti kan mencederai dari kepercayaan rakyat dan masyarakat yang merupakan tontonan utama. Dan mereka beli tiket, banyak perusahaan sponsor," ucap Erick.

"Jadi kalau ini terjadi kebohongan-kebohongan, pengaturan skor ya mohon maaf sangat merugikan daripada rakyat masyarakat yang percaya apalagi men-support timnas, ini kan sesuatu hal yang perlu diperbaiki," tegasnya.

Dengan pernyataannya ini, apakah itu berarti Erick tertarik maju sebagai calon Ketum PSSI usai April nanti?

"Kalau diajak untuk mengelola secara profesional transparan tidak berpolitik, ya boleh kami bicarakan. Tetapi hari ini karena posisi saya, lebih baik saya fokus di sini dulu," katanya.

(ads/nds)

Hide Ads