Dalam penggeledahan di bekas kantor PT. Liga Indonesia, Jumat (1/2/2019), Satgas Anti Mafia Bola menemukan dokumen keuangan yang diduga milik Persija. Dokumen itu sudah dalam kondisi yang sengaja dihancurkan.
Penggeledahan ini terkait dari penyusuran kasus match fixing di sepakbola Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enam hari setelah penemuan dokumen yang sengaja dihancurkan tersebut, sejumlah petinggi Persija mundur dari jajaran manajemen. Seperti halnya Gede Widiade yang melepas jabatan Direktur, Rafil Wardana melepas jabatan Cheif Operating Officer (COO), disusul lima pengurus lainnya.
"Jika penemuan dokumen saya tak mau berpolemik karena kaitannya dengan ranah hukum biar polisi bekerja. Jadi saya serahkan kepada tim Satgas Anti Mafia Bola," kata Kokoh di Hotel Century, Senayan, Sabtu (9/2/2019).
Dia juga tak mau berspekulasi apakah mundurnya Gede terkait dengan penemuan dokumen Persija.
"Ya, kalau kaitan dengan putusan, saya tak bisa berandai-andai. Kalau urusan hukum saya serahkan ke kepolisian. Kami warga negara yang taat hukum," ungkapnya.
Ketika dipertegas apakah dokumen itu benar milik Persija? Lagi-lagi Kokoh menolak menjelaskan detail.
"Saya tak mau berkomentar itu karena menyangkut masalah penyelidikan. Saya engga mau berpolemik. Jadi saya tak ingin ada berbantah-bantahan," tegasnya.
(ran/raw)