Krisis penyerang melanda PSG dalam persiapannya menuju duel Leg 1 Babak 16 besar Liga Champions kontra MU di Old Trafford, Rabu (13/2/2019) malam WIB. Neymar absen lama karena cedera retak metatarsal sementara Edinson Cavani mengalami cedera pinggul pekan lalu.
Alhasil, tinggal Mbappe sendirian di lini serang dan ini tentu jadi kabar baik untuk lini belakang MU yang tak harus menghadapi trio penyerang PSG yang sudah mencetak lebih dari 60 gol musim ini. Neymar sendiri saja punya 20 gol sementara Mbappe dan Cavani sama-sama bikin 22 gol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PSG: No Neymar, No Cavani, No Problem |
Tapi, Thomas Tuchel selaku pelatih PSG tak kehabisan menyiasati handicap tersebut dengan memainkan Mbappe sebagai penyerang tunggal dalam formasi 4-2-3-1, beda dengan biasanya yang dipakai 4-3-3 ketika Cavani dan Neymar bermain. Mbappe ditopang dua gelandang menyerang eksplosif Julien Draxler dan Angel Di Maria.
Hasilnya pun terbilang ampuh karena MU benar-benar kerepotan meladeni serangan-serangan PSG. PSG punya 12 attempts dengan lima di antaranya mengarah ke gawang. Sementara, Mbappe yang bermain sebagai striker tunggal melepaskan empat attempt, tiga on target dan salah satunya jadi gol pada menit ke-60 yang membuat PSG unggul 2-0.
Sebelumnya, PSG sudah unggul lebih dulu lewat gol Presnel Kimpembe tujuh menit sebelumnya. Perjudian Tuchel pun membuahkan hasil karena Mbappe berhasil menjalankan tugasnya sebagai penyerang tengah dadakan PSG.
"Tuchel bilang kepada saya bahwa peran saya akan berbeda, bahwa saya takkan banyak menyentuh bola," ujar Mbappe kepada RMC Sport.
"Ini sulit karena saya harus mempelajari peran ini (sebagai striker tengah), tapi saya tidak merasa frustrasi," sambungnya.
Kemenangan ini lantas membuat PSG dalam posisi bagus untuk merebut tiket perempatfinal karena dua pekan lagi akan menjamu MU di Parc des Princes.
Baca juga: Kartu Merah Pogba, Game Over Buat MU |