Rabu (13/2/2019) lalu, Inter mengumumkan bahwa Icardi tak lagi menjabat sebagai kapten. Posisinya digantikan oleh Samir Handanovic.
Kontroversi kemudian berlanjut dengan absenna nama Icardi dari skuat Inter untuk menghadapi Rapid Vienna di Liga Europa. Pelatih Inter, Luciano Spalletti, mengungkapkan bahwa Icardi lah yang menolak gabung tim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bergomi, yang menghabiskan seluruh kariernya bersama Inter selama 20 tahun, memuji keberanian Nerazzurri yang mencabut ban kapten Icardi.
"Menjadi kapten bukan sekadar masuk ke lapangan paling depan dan bertukar panji. Jadi kapten lebih ke menjadi panutan setiap hari di dalam dan luar lapangan, memerhatikan setiap hal kecil yang akhirnya memberi perbedaan," ujar Bergomi kepada Gazzetta dello Sport seperti dikutip Football Italia.
"Jadi kapten berarti muncul ketika hal-hal berjalan baik dan di momen-momen sulit. Inter menunjukkan gestur kuat, tapi saya sepakat dengan kata-kata Spalletti."
"Sulit untuk mengambil keputusan seperti ini, tapi ini perlu untuk memberi sinyal dan melindungi tim dan klub. Singkatnya, ini seperti seorang ayah yang harus menghukum anaknya. Dia melakukannya untuk kebaikan si anak, membuatnya mengerti kalau dia salah dan membantunya tumbuh," lanjut mantan kapten Inter itu.
"Inter selalu dituduh terlalu baik, tapi kali ini mereka sudah membuat keputusan berani, membuat semua orang paham bahwa kebaikan klub dan tim adalah yang utama. Dan itu tepat."
"Berbuat salah itu manusiawi, tapi Anda harus bisa menunjukkan wajah dan meminta maaf. Tidak mudah menghadapi ruang ganti, tapi itulah yang harus dilakukan Mauro. Begitu salah paham antara skuat dan dia (Icardi) diluruskan, mereka tidak akan lagi menyimpan dendam."
Baca juga: Semoga Masalahmu Cepat Selesai, Icardi |