Persija dicap sebagai tim musafir karena kerap berpindah-pindah stadion. Seperti musim lalu, Ismed Sofyan dkk sempat bermain di enam stadion di antara lain Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Stadion Pakansari, Cibinong, Stadion PTIK, Jakarta, Stadion Sultan Agung, Bantul, dan Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.
Satu-satunya stadion di Jakarta yang layak digunakan adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Tapi, Persija kesulitan mendapatkan izin .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maman cukup sedih saat Persija tak memiliki stadion. Dia berharap Persija merasakan laga home yang sebenar-benarnya. Makanya, dia berharap pemerintah DKI Jakarta segera mewujudkan harapan pemain Persija. Toh, Persija didukung oleh suporter masif.
"Saya sebagai pemain harapannya ya secepatnya punya stadion sendiri. Tim ini tim besar dengan suporter yang besar pula, sudah seharusnya punya kandang sendiri," ujar Maman kepada detikSport, Jumat (15/2/2019).
Tak memiliki stadion sejak lama diakui Maman sangat berpengaruh terhadap psikologis Persija. Selama ini, tim kebanggaan The Jakmania tersebut selalu berusaha profesional dan fokus ke pertandingan. Buktinya, Persija bisa meraih gelar juara Liga 1 2018.
"Pasti banyak pengaruhnya, kelelahan karena kami pindah-pindah stadion. Dukungan suporter juga kurang, maksudnya yang datang ke stadion seperti di Bantul sedikit. Tapi, Alhamdulillah semua komponen tahun lalu siap menghadapi apapun halangannya. Tim berusaha untuk tidak terganggu dengan masalah ini, kami fokus ke pertandingan dan Alhamdulillah juara," katanya.