Pada laga dengan Myanmar yang digelar Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Senin (18/2/2019), Indonesia tertinggal lebih dahulu. Gawang Awan Setho Raharjo dibobol Myan Kaung K pada menit ke-13.
Timnas U-22 baru dapat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol Rachmat Irianto pada menit ke-38. Tak ada gol lagi tercipta hingga pertandingan selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertandingan pertama memang selalu sulit. Babak pertama bisa dilihat, gol mereka datang karena kesalahan pemain kami yang kurang siap mengantisipasi," ujar Indra dalam rilis PSSI kepada detikSport.
"Setelah itu, pelan-pelan kami bangkit. Tapi, ini performa bukan seperti biasa yang kami mainkan dalam uji coba sebelumnya," kata Indra.
"Soal kondisi lapangan, itu bukan alasan. Myanmar juga main di lapangan yang sama. Harus adaptasi memang iya, saya setuju. Tapi bukan alasan kami tidak bisa poin penuh," dia menambahkan.
"Myanmar bermain ngotot dan memberikan tekanan tinggi. Itu alasan kami sulit kembangkan permainan di awal-awal," katanya.
Selanjutnya, Timnas U-22 Indonesia akan melakoni pertandingan kedua melawan Malaysia di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (20/2/2019). Eks pelatih Bali United itu akan memaksimalkan jeda waktu untuk menyiapkan tim.
"Pasti akan ada evaluasi. Saya punya banyak pengalaman bahwa ketika menghadapi Malaysia selalu berat. Tapi kami akan tetap terapkan attacking game dan target harus menang," dia menegaskan.