"Soal PSSI akan mengadakan KLB. Akan dilakukan di mana, itu kewenangan PSSI dan kapan akan digelar kami tidak boleh intervensi, silakan," terang Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto usai Dialog Nasional Mengelola Event Olahraga di Universitas Sriwijaya, Kamis (21/2/2019).
Meskipun tak bisa melakukan intervensi, Gatot menyebut Ketum PSSI harus loyal terhadap organisasi. Bahkan Ketum pun harus fokus pada jabatan dan netral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sosoknya harus punya integritas yang tinggi, waktu cukup dan dia ngurus PSSI dan tidak ada kepentingan apapun. Yang penting ngurusin PSSI saja," harap Gatot.
Gatot berharap PSSI tidak dipimpim lagi oleh mereka yang merangkap jabatan. Sebagaimana Edy Rahmayadi melakukannya sejak dia terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara.
"Tapi yang terpenting jangan seperti Pak Edy. Beliau ada di Medan, kantor PSSI di Jakarta. Ya itu sangat merepotkan sekali. Kami tidak menunjuk A, B, atau C, yang penting sesuai dengan statuta PSSI dan paling tidak sudah 5 tahun pernah urusin bola," katanya lagi.
Rencana KLB ini diputuskan dalam rapat darurat Eksekutif PSSI pada Selasa (19/2). KLB dilakukan setelah Plt Ketum PSSI, Joko Driyono, resmi menjadi tersangka ke-15 oleh Satgas Anti Mafia Bola.
Sementara untuk kapan dan di mana KLB digelar, PSSI masih menunggu restu dan arahan dari FIFA. Anggota Komite Eksekutif PSSI yang ditunjuk bertemu FIFA, Gusti Randa, memperkirakan KLB baru bisa digelar setelah Pemilu. (ras/din)