Ini LaLiga, Bukan La Liga

Laporan dari Spanyol

Ini LaLiga, Bukan La Liga

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Kamis, 28 Feb 2019 16:36 WIB
LaLiga, bukan La Liga (M Resha Pratama/detikSport)
Madrid - Mulai sekarang jangan salah sebut lagi. Yang betul itu LaLiga (tanpa spasi), bukan La Liga (dengan spasi).

Apalah arti sebuah nama? kata penulis Inggris William Shakespeare. Dalam karyanya Romeo dan Juliet dia menulis, andaikan nama lain diberikan pada bunga mawar, dia akan tetap berbau wangi.

Tapi buat brand-brand besar dengan valuasi ratusan juta pound sterling, nama tidak bisa sembarangan diubah. Ini soal identitas, bukan semata deretan huruf yang membentuk kata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Itulah yang sedang kami giatkan juga di sini, memberitahukan kepada pecinta sepakbola dan tentunya media sebagai alat komunikasi dengan publik, bahwa LaLiga itu adalah penulisan yang tepat, bukan La dan Liga," ujar Brand Director LaLiga, Enrique Moreno, dalam perbincangan dengan detikSport dan sejumlah media.

Ini LaLiga, Bukan La Liga Foto: Brian Ach/Getty Images for LaLiga/AFP


detikSport bersama beberapa media diundang mengunjungi markas besar LaLiga pada awal pekan ini. Di kantor yang sangat nyaman dan modern itu kami berbicara banyak soal pengembangam brand LaLiga dan upaya mereka menjangkau target audiens baru di penjuru dunia.

"Ini seperti NetFlix, anda tidak bisa memisahkan begitu saja kata Net dan Flix. Kan tidak seperti itu. Maka dari itu kami ingin lebih intens mengingatkan bahwa LaLiga-lah yang tepat penulisan karena orang selama ini masih salah menuliskannya. Ini sudah jadi bagian promosi kami ke dunia luar," sambung Moreno memberi pengandaian.

LaLiga, sebagai operator Liga Spanyol, dalam beberapa tahun ke belakang terus menggencarkan promosi kompetisi yang mereka kelola ke banyak target baru. Mereka bahkan rela menggeser jadwal kickoff pertandingan demi mendapat penonton lebih banyak di Asia dan Australia. Dua pasar yang dinilai sangat potensial selain Amerika Utara.


Ini LaLiga, Bukan La Liga Foto: Lionel Ng/Getty Images


Padahal perubahan jam kick off harus menabrak tradisi Siesta alias tidur siang masyakarat Spanyol. Selain tam tayang, LaLiga juga mengubah logo kompetisi sehingga lebih eye catching.

Sejak 2015, nama Liga de Futbol Profesional (LFP) tak lagi digunakan. Sebagai gantinya dipakai nama LaLiga, yang terkesan lebih simple namun catchy, serta pastinya mudah diingat. Di 2017 mereka kembali mengubah sedikit desain logo, sehingga teks LaLiga menjadi lebih besar dan tegas.

Dibanding Premier League di Inggris dan Serie A di Italia, LaLiga Spanyol terbilang telat melakukan penetrasi pasar ke penjuru dunia. Padahal mereka punya punya dua klub besar yakni Real Madrid dan Barcelona.

Mereka kini mencoba mengejar ketinggalan tersebut melalui berbagai strategi. Upaya yang sejauh ini sangat terbantu dengan keberhasilan klub-klub Spanyol mendominasi kompetisi Eropa (Liga Champions dan Liga Europa) dalam setidaknya 10 tahun terakhir.

(mrp/din)

Hide Ads