MU dalam posisi tertinggal 0-2 secara agregat kala melawat ke Parc de Princes, Kamis (7/3/2019) dinihari WIB di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Mereka pun butuh kemenangan minimal 3-0 untuk membalikkan keadaan dan lolos.
Baca juga: Kimpembe: Jangan Remehkan MU |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Solskjaer percaya memutar keadaan tak mustahil. Tahun lalu Juventus nyaris mendepak Madrid di perempatfinal setelah kalah 0-3 di leg pertama di Turin.
Juventus sempat memimpin 3-0 di Bernabeu, sampai kemudian kebobolan penalti yang membuyarkan rencana mereka. Musim sebelumnya ada kisah comeback luar biasa dari Barcelona, yang tertinggal 0-4 dari PSG saat menuju leg kedua.
Barcelona memenangi leg kedua dengan skor 6-1 dan lolos dengan agregat 6-5.
"Jelas kami butuh gol pertama dan perlu menjaga kans sampai ada setengah jam tersisa dan satu gol di dalamnya, lalu apapun bisa terjadi. Tapi kami perlu rencana yang bagus, itu perlu ditetapkan dan kami mesti mengeluarkan level terbaik, karena mereka tim yang penuh kualitas," ujarnya dikutip Manchester Evening News.
"Tentu saja semua orang tahu kami sudah pernah melakukannya dan hasil-hasil di Liga Champions beberapa tahun ini, saya tak mau menyebutnya aneh, tapi tahun lalu Juventus kalah 3-0 di kandang dari Real Madrid dan tiba-tiba mereka memimpin 3-0 setelah 90 menit di laga tandang ke Madrid."
"Tahun sebelumnya, PSG melawan Barcelona, kita ingat hasil-hasil itu. Jadi ada banyak contoh dari tim-tim yang bisa mengubah hasil seperti ini. Juga, sebagai sebuah klub kami sudah sering melakukannya, para pemain sudah tampil fantastis di laga tandang, mengalahkan Chelsea, Arsenal, Tottenham. Ini memberikah kami keyakinan kami bisa melakukannya," imbuhnya. (raw/nds)