Timnas Indonesia telah menjalani latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2019) untuk persiapan menghadapi Myanmar di laga uji coba. Tapi Indonesia lebih dulu bertemu Perth Glory FC di Australia.
Pertama kali dilatih Simon, Andik mengaku tak mengalami kesulitan. Tapi perlahan dia mulai memahami gaya dan karakter dari eks pelatih Bhayangkara FC itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau pelatih yang santai, tapi disiplin tinggi. Mungkin itu yang dibutuhkan. Tapi sejauh ini, mau tidak mau apa yang coach arahkan kami harus mengerti. Intinya seluruh pemain harus ikut coach," ujar Andik usai latihan.
Dua hari menjalani latihan, eks pemain Selangor FA itu menyebut Simon sudah menerapkan latihan taktik dan formasi. Pelatih asal Skotlandia itu menginginkan permainan dari kaki ke kaki.
"Ya taktik, tentang formasi. Pokoknya kami harus ikuti ini. Lebih ke taktikal sama strategi. Tapi kan pemainnya masih belum (fix) masih cari-cari. Saya rasa pemain senior sudah mengerti tinggal mengikuti coach saja," sambungnya.
"Formasinya ke 4-4-2. Ada yang lebar dan diamond. Mungkin ya intinya kami kuat di tengah kalau sama coach Simon. 4-4-2 diamond. Saya rasa itu lebih efektif kalau main dari kaki ke kaki. Lebih penguasaan bola,"
Andik pun berharap dia dan rekan-rekannya bisa cepat menyatu untuk menjalani strategi yang diinginkan pelatih. Laga uji coba melawan Perth Glory FC bisa menjadi ajang untuk mengimplementasikannya.
"Ya mungkin kami masih adaptasi bagaimana caranya ngikutin gaya coach main. Nanti di sana ada uji coba, mungkin itu pembuktian bagaiman perkembangan anak-anak nanti selama di TC," demikian Andik.