Chelsea kalah 0-2 saat bertandang ke Goodison Park, Minggu (17/3/2019) malam WIB. Dua gol yang bersarang ke gawang Kepa Arrizabalaga tercipta di babak kedua, dari Richarlison dan Gylfi Sigurdsson.
The Blues sebenarnya memulai laga dengan baik, menekan tuan rumah dan mengontrol jalannya pertandingan. Namun kemudian tim besutan Sarri ini kehilangan kendali di babak kedua dan dipukul mundur oleh Everton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika ditengok dari statistik, Chelsea melepaskan total 16 percobaan. Dari angka itu, 10 tembakan dicatatkan di babak pertama sementara pada babak kedua tercatat hanya ada enam tembakan.
Sementara Everton menunjukkan progres pesat selama 90 menit. Setelah hanya melepaskan tiga tembakan di paruh pertama, tuan rumah mencatatkan 12 percobaan di babak kedua.
Bahkan dari delapan peluang on target yang ditorehkan Everton, tujuh di antaranya di 45 menit kedua. Sebagai perbandingan, Chelsea punya tiga tembakan mengarah ke gawang pada babak pertama, lalu hanya dua di babak kedua.
Sarri tak percaya bahwa penurunan performa Chelsea disebabkan faktor fisik --Chelsea baru bertandang ke Dinamo Kiev tiga hari sebelumnya. Dia menilai mentalitas lebih berperan dalam hal ini.
"Kami memainkan, mungkin, 45 menit terbaik dalam musim ini kemudian tiba-tiba di awal babak kedua, kami berhenti bermain demikian. Saya tak tahu kenapa," katanya.
"Mustahil situasi ini dipicu masalah fisik, karena kalau memang karena fisik, Anda mengalami penurunan secara bertahap. Bukan dalam sekejap."
"Sangat sulit untuk saya menjelaskan perubahan itu. Mungkin ini adalah sebuah halangan mental. Pada saat ini, inilah batas mental kami."
"Kalau kami bisa bermain seperti di babak pertama, dengan konsistensi, maka kami akan berada di posisi lain di klasemen," tandas Sarrri dilansir BBC. (raw/nds)