PSSi ditinggalkan pucuk pimpinan, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Joko Driyono. Pria asal Ngawi, Jawa Timur itu ditahan Satgas Anti Mafia Bola dengan jeratan perusakan barang bukti dugaan pengaturan skor.
Situasi itu memperkeruh manajerial PSSI yang sudah ditinggalkan ketua umumnya, Edy Rahmayadi, pada 20 Januari, pada Kongres Tahunan di Bali. Pemilik suara mendesak KLB sejak itu, namun PSSI merespons dengan menunjuk Jokdri sebagai plt ketua umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati Jokdri ditahan Satgas Anti Mafia Bola, PSSi membutuhkan waktu untuk menggelar KLB. Anggota Komite Eksekutif (exco) PSSI, Gusti Randa, merencanakan KLB dilangsungkan Agustus atau empat bulan setelah Pilpres.
Umuh keberatan. Dia meminta agar PSSI menggelar KLB lebih cepat. Manajemen Maung Bandung juga telah menyiapkan calon ketuam.
"Ya itu cocok lah menurut saya. Beliau, M Iriawan atau Iwan Bule, juga sama bintang tiga (eks Ketum PSSI Edy Rahmayadi juga bintang tiga TNI) dan mereka pun tahu sama persepakbolaan Indonesia," kata Umuh kepada wartawan usai FGD bersama Satgas Anti Mafia Bola di Hotel El Royal, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Kamis (27/3/2019).
Ia menuturkan banyak pihak yang menginginkan Iwan Bule maju dalam bursa calon ketum PSSI. Mantan Pjs Gubernur Jabar itu punya track record apik dalam kepemimpinan.
Dia menegaskan Asprov PSSI Jabar juga mendukung Iwan Bule mewakili pegiat sepakbola di tanah Pasundan.
"Asprov PSSI Jabar juga setuju, mudah-mudahan Iwan Bule bisa ikut berkompetisi di sini (PSSI)," ujar Umuh.
Beberapa nama mencuat dalam bursa calon ketum PSSI. Dari institusi Polri sendiri, ada nama Komjen Budi Waseso yang turun dicalonkan sejumlah pihak. Selain itu, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama, Muaimin Iskandar, dan Mahfud MD.