PSSI kembali disorot. Kali ini terkait kasnya yang kosong menyusul pembatalan Timnas Indonesia U-15 putri tampil di Piala AFF. Belum lagi, utang-utang kepada klub juara Liga 3 2018 dan juga promotor Piala AFF U-19 2014.
PSSI sempat berdalih pembatalan karena fokus ke kompetisi Liga 1 Putri dan Timnas Senior Putri menuju SEA Games. Kemudian hal lainnya persiapan babak kedua kualifikasi Olimpiade 2020 di Myanmar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya baru mengecek internal kami. Ya rupanya memang juga tidak ada proposal usulan dari PSSI kepada Kemenpora untuk Timnas U-15 putri. Saya sudah cek tak ada. Nanti jangan sampai pemerintah disalahkan," kata Gatot kepada detikSport, Jumat (5/4/2019).
"Yang, kedua harusnya masalah anggaran jangan menjadi kendala karena event itu sudah diketahui jauh-jauh hari. Sayang, kalau event itu tidak diikuti. Untuk Timnas U-16 Putra saja diikuti, kenapa tim putri tidak. Jangan sampai ada kesan untuk wanita malah tak diperhatikan," dia menjelaskan.
Lagipula, sambung Gatot, jika masalahnya ingin fokus Liga 1 Putri dan Kualifikasi Olimpiade itu adalah hal yang berbeda.
"Loh itu kan sesuatu yang berbeda. Organisasi atau federasi olahraga yang profesional itu sudah bisa membagi plotting. Sama seperti, memang tak bisa dibandingkan dengan PBSI ya, tapi seperti All England sendiri, grand prix sendiri, open turnamen ada, kejuaraan dunia sendiri, semua ada pembagiannya," dia menjelaskan.
"Lagipula, namanya stok pemain kan ada, beda-beda levelnya. Masa pemain putri U-15 disamakan dengan persiapan kualifikasi Olimpiade dan liga. Engga nyambung. Yang jelas kalender event ada, jangan kita mempermalukan di mata internasional," ujar Gatot.
(mcy/cas)