.webp)
Liverpool dan City masih bersaing ketat menuju pekan-pekan akhir Liga Inggris. Sementara ini Liverpool memimpin klasemen dengan 85 poin dari 34 laga, dua poin di depan City yang baru bermain 33 kali.
City yang masih menyimpan satu laga ekstra tentu saja bisa merebut puncak klasemen dan menjadi favorit juara. Tapi tantangannya juga tak mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di jadwal pertandingan tersisa sejauh ini, City menghadapi laga-laga yang relatif lebih sulit ketimbang Liverpool. Dalam 10 hari ke depan saja misalnya, City akan menghadapi Tottenham Hotspur dua kali (di Liga Champions dan Liga Inggris) lalu diikuti derby kontra Manchester United.
Dalam periode yang sama, Liverpool cuma akan menjalani dua pertandingan yakni kontra Porto dan Cardiff City. Dengan lawan-lawan seberat itu, plus harus memainkan satu laga lebih banyak, City pun menghadapi risiko lebih besar untuk terpeleset.
Perusahaan penyedia data statistik, Gracenote, memperkirakan 10 hari ke depan --sampai melawan MU pada 25 April-- akan krusial. Jika City bisa memenangi dua pertandingan di Liga Inggris, yang otomatis mengantar mereka ke puncak klasemen, maka kans juara sangat besar.
"10 hari ke depan akan kritis karena alasannya adalah jadwal padat City yang termasuk pertandingan melawan Tottenham Hotspur dan Manchester United. Kalau, ini bicara kalau, Manchester City memenangi laga-laga tersebut, mereka akan jadi favoritnya terlepas dari kemenangan Liverpool atas Cardiff City di akhir pekan," ungkap Simon Gleave, Kepala Analisa Bidang Olahraga Gracenote.
"Pendapat pribadi saya adalah, klub manapun yang di puncak klasemen pada Rabu, 24 April, akan memenangi liga," imbuhnya seperti dilansir BBC.
Sementara itu, Euro Club Index memberikan perhitungan kans juara Liverpool dan City sejauh ini. Liverpool diunggulkan dengan persentase 63% berbanding 37% milik City.
Tim asuhan Juergen Klopp diprediksi meraih 95 poin di akhir musim, sementara City mendapatkan 93 poin.
