Guardiola sempat membawa Barcelona dua kali menjuarai Liga Champions pada musim 2008/2009 dan 2010/2011. Usai meninggalkan Blaugrana, manajer asal Spanyol itu kesulitan mengangkat trofi si Kuping Besar lagi.
Sempat pindah ke Bayern Munich, prestasi Guardiola hanya mengantar raksasa Jerman itu ke semifinal. Kemudian di Manchester City, capaiannya menurun dengan mentok di perempafinal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, Guardiola gagal meloloskan City ke semifinal usai didepak Tottenham Hotspur, Kamis (18/4/2019) dini hari WIB. Usai kalah 0-1 di London, The Citizen cuma menang 4-3 di kandang sehingga kandas akibat kalah produktivitas gol tandang dalam agregat 4-4.
Ruud Gullit, legenda sepakbola Belanda, menyebut Guardiola kesulitan karena tidak punya pemain seperti Messi. Penyerang Argentina itu disebut bisa membantu sang manajer berkat kualitasnya.
"Guardiola tak memenangkan Liga Champions karena tidak puny Messi dan itu perbedaan besarny. Dia mencobanya di Bayern dan selalu hampir meraihnya, tetapi tidak berhasil," ujar Gullit kepada BeIN Sports yang dilansir Marca.
"Gelar Bundesliga bersama Bayern tidak lagi menjadi prestasi karena mereka memenangkannya hampir setiap musim. Ketika Barcelona menghadapi pertandingan yang sulit, Messi unjuk gigi."
"Messi sangat penting bagi Barcelona dalam banyak pertandingan di era Guardiola. Anda tidak bisa membeli sebuah tim untuk melakukannya dan karena itu saya sedih kepadanya, karena melihat hasrat dan motivasi yang ia miliki," pungkas pria yang sempat berkarier di PSv Eindhoven, AC Milan, dan Chelsea tersebut.
Saat Guardiola gagal meloloskan City, Messi justru bisa mengantar Barcelona ke semifinal. Ia mencetak dua gol saat Barcelona mengalahkan Manchester United 3-0 di leg kedua sehingga memberi tiket babak empat besar dengan agregat 4-0.
Messi kini sudah bikin 10 gol di Liga Champions, dan selanjutnya akan memimpin Barcelona menghadapi Liverpool di semifinal.
Baca juga: Antusiasme Klopp Hadapi Barcelona dan Messi |