Komentar tersebut dilontarkan Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer dalam jumpa pers, Selasa (23/4/2019) kemarin. Solskjaer menyebut City punya cara khusus untuk mencegah lawan melakukan serangan balik.
Yakni dengan melakukan pelanggaran-pelanggaran, sehingga otomatis permainan harus berhenti sejenak. Dengan begitu, City yang mengirimkan banyak pemain ke depan bisa menata posisi kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika kami merebut bola, kami mesti siap untuk agresi mereka. Karena mereka akan mengganjal pergelangan kaki dan tumit Anda, menendang Anda," ungkap Solskjaer dikutip BBC.
"Mereka takkan membiarkan kami melakukan serangan balik yang mudah. Akan ada pelanggaran-pelanggaran, tak diragukan lagi. Sebab mereka mengirim banyak orang ke depan dan akan menghentikan kami (menyerang balik) sedini mungkin," imbuhnya.
Komentar ini lantas diterus ke Manajer City Pep Guardiola, yang merespons dengan setengah tak percaya. Manajer asal Catalunya itu menepis klaim sang kolega, menegaskan dirinya tak pernah sampai berpikir menerapkan cara-cara seperti itu.
"Dia bilang begitu? Dengan rata-rata 75% penguasaan bola, atau 65-70% penguasaan, bagaimana Anda melakukan itu?" ujar Guardiola dikutip Sky Sports.
"Saya tak pernah menyiapkan sebuah laga sepanjang 10 musim karier sebagai manajer memikirkan hal-hal semacam ini, tak pernah. Dan para pemain saya bisa mengatakan soal itu lebih baik ketimbang saya. Para pemain saya di Barcelona, Bayern Munich, dan di sini."
"Saya memperhatikan banyak hal lain soal permainan yang harus kami terapkan untuk mengalahkan mereka ketimbang hal-hal semacam ini. Besok di konferensi pers setelah pertandingan Anda bisa menanyainya lagi soal itu," tandasnya.
Baca juga: Old Trafford Sudah Tak Menakutkan untuk City |