Neymar menjadi pemain yang dianugerahi kemampuan dribel dan teknik menawan. Hal tersebut menjadi senjata utamanya dalam menjalani karier di Eropa sejak di Barcelona hingga kini berseragam Paris Saint-Germain (PSG).
Dengan modal di atas bintang sepakbola asal Brasil menjadi menjadi momok bagi lini pertahanan lawan. Para pemain belakang kerap kali kesulitan menghentikannya sehingga menjadi sasaran empuk bagi bek lawan untuk menjegalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat hal ini pula, Neymar harus absen empat bulan sejak Januari akibat cedera. Pria kelahiran Mogi das Cruzes tersebut baru kembali bermain pekan ini saat PSG menang 3-1 atas AS Monaco.
Namun di sisi lain, Neymar juga dianggap sering memanfaatkan situasi tersebut untuk berpura-pura jatuh atau bereaksi berlebihan usai dilanggar. Tak mengherankan banyak pihak yang mengkritiknya sebagai tukang diving.
Neymar berkukuh tidak akan mengubah gaya permainannya. Dia mengatakan fans menonton sepakbola untuk menyaksikan pemain-pemain yang menarik, bukannya ingin melihat mereka dijegal.
"Mungkin karena cara saya bermain, cara lawan melanggar saya. Orang-orang mulai memberikan pembelaan kepada pemain yang melakukan pelanggaran, bukan orang yang menggiring bola, kepada orang yang membuat kesalahan daripada orang yang mencetak gol," tutur Neymar dilansir dari Fox Sports Brasil.
"Kemampuan terbaik saya selalu untuk menggiring bola. Saya tidak pernah berhenti mencari penampilan terbaik saya di lapangan."
"Cara bermain saya adalah yang membawa para penggemar dan penonton ke stadion. Tidak ada yang ingin datang dan melihat saya dijegal. Jika kamu menginginkannya, kamu bisa menonton MMA atau tinju," tambahnya.
(pur/rin)