Persija tampil sebagai juara bertahan di LIga 1. Setelah berkandang di lima stadion berbeda musim lalu, kini Persija memastikan rumah untuk satu musim ke depan.
Ferry menyebut Perisja bermarkas di SUGBK. Manajemen klub telah duduk satu meja dengan Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, karena berbenturan dengan perayaan Hari Raya Natal. Selebihnya oke, 16 itu oke dengan yang baru pun oke, dan ada satu juga hanya disewa apa gitu di bulan September tapi masih bisa disiasati, loadingnya," kata Ferry saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senayan, Jumat (9/5/2019).
Dipilihnya SUGBK sebagai kandang Ismed Sofyan dkk boleh jadi menjadi kabar positif bagi The Jakmania. Paling tidak mereka sudah tak perlu lagi menjadi tim musafir seperti musim-musim sebelumnya.
"(Sebenarnya) Di manapun kami main, manajemen dalam hal ini selalu memberikan yang terbaik untuk The Jakmania. Dalam beberapa event bukan kami yang tidak mampu tapi kondisi," ujarnya menjelaskan.
Ferry menjelaskan satu-satunya kendala yang dihadapi manajemen saat ini adalah terkait hak siar.
Mantan Komite Eksekutif PSSI ini bilang jika pemegang hak siar Liga 1 2019 mengharapkan agar setiap laga Persija disiarkan di prime time.
"Ini jadi agak sedikit problem, tapi kan masih ada waktu semoga ke depan kebijakan pembatasan waktu kick off itu bisa kami terobos dan semua juga melihat dari evaluasi pertandingan ke pertandingan," Ferry menjelaskan.