PSM membuka Liga 1 2019 dengan menjamu Semen Padang pada Senin (20/5/2019). PSM akan tampil sebagai runner-up Liga 1 2018, juga kontestan semifinal Piala AFC 2019.
Bedanya, PSM menjalani lanjutan Piala AFC dan musim depan bersama pelatih baru, Kalezic. Robert memutuskan mundur karena sakit, namun baru saja bergabung dengan Persib Bandung menuju Liga 1 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih berusia 50 tahun itu tak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi. Buktinya, PSM menjadi juara grup Piala AFC Cup 2019 dan lolos ke babak knockout, tepatnya semifinal zona ASEAN. Selain itu, di tangan Kalezic, PSM menembus semifinal Piala Indonesia dengan menyingkirkan Bhayangkara FC lewat aksi comeback pada leg kedua.
Laju itu dituai PSM dengan penampilan agresif. PSM mencetak 15 gol dari lima laga yang dilakoni di Piala AFC. Kontribusi terbesar diberikan oleh Eero Pekka Sakari Markkanen (lima gol), yang skelaigus masuk deretan tiga besar topskorer Piala AFC.
Sementara itu, di Piala Indonesia, PSM mengoleksi 20 gol dari tujuh pertandingan. Tak cuma satu pemain PSM yang masuk barisan empat besar topskorer, namun sekaligus dua pemain, Zulham Zamrun dan Markkanen.
Markkanen Butuh Ujian Sesungguhnya
![]() |
Tapi, ketajamannya dinilai belum benar-benar teruji. Sebab, PSM menghadapi tim-tim yang relatif lebih lemah di Piala Indonesia. Markkanen nol gol saat PSM berebut tiket semifinal Piala Indonesia dengan Bhayangkara FC.
Merekrut 7 Pemain Senior dan 5 Pemain Muda
Pada musim 2019 ini, PSM tidak terlalu jor-joran dalam mendatangkan pemain. Mereka bahkan hanya mendaratkan tujuh pemain sisanya digaet dari pemain muda jebolan PSM U-19.
Tujuh pemain tersebut Eero Markkanen, Aaron Evans, Munhar, Taufik Hidayat, Benny Wahyudi, Bayu Gatra, Hery Prasetyo. Sementara, lima pemain muda yang direkrut adalah Reza Arya Pratama, Rizky Eka, Taqwir, Fajrin dan Aji Kurniawan.
Sementara itu, pemain muda mampu menyulitkan raksasa tim Indonesia Timur, Persipura Jayapura di Piala Indonesia. Dengan materi pemain muda, PSM kala itu hanya kalah 0-1 dari Mutiara Hitam.
Juara Musim Ini atau Paceklik Lebih Panjang
Pada perkenalan sebagai pelatih baru PSM, Kalezic, mengaku tidak terbebani dengan beban juara, meskipun PSM menunjukkan laju sip dalam dua musim sebelumnya, menjadi peringkat ketiga dan runner-up. Selain itu, Kalezic diharapkan mengakhiri puasa gelar Juku Eja yang sudah berusia 18 tahun.
Memiliki pengalaman menangani tim junior dan asisten De Graafschap, Darije kemudian diangkat sebagai manajer sementara De Graafschap. Dia membawa De Graafschap promosi ke Eredivisie sebagai juara Eerste Divisie 2009-2010. Darije juga berhasil menyelamatkan De Graafschap dari jurang degradasi sebelum resmi meninggalkan tim itu pada 2010-2011.
![]() |
Darije kemudian berlabuh di klub Belgia, Warengem 2011-2012, kemudian Stockpors 2013-2014, PSV Eindohoven U-21. Bahkan, ia pernah menangani Roda JC, 2015-2016, Al Taawon 2016-2017, Wallinton Phoenix 2017-2018 dan kini di PSM Makassar.
Kombinasi pengalaman Kalezic dan skuat menjanjikan PSM pun membuat fans PSM menaruh harapan tinggi kepada klub kesayangannya. Apalagi, Juku Eja sudah cukup lama paceklik gelar, sejak 18 tahun. Semoga nasib Kalezic tak serupa Robert Rene, yang hanya gagal meraih gelar itu.