Mantan pelatih Fabio Capello menilai Timnas Argentina di era Lionel Messi punya masalah penting. Apa itu?
Argentina di era Messi menjadi sorotan. Pasalnya, kendati dibela salah satu pemain terbaik di dunia yang memenangkan lima kali penghargaan Ballon d'Or, Albiceleste tak mampu memenangkan trofi.
Tercatat, Messi melewatkan tiga kali kesempatan juara bersama Argentina. Pertama gagal di final Piala Dunia 2014, lalu dua kali kandas di final Copa America 2015 dan 2016. Prestasi Messi di level klub justru terbalik, dengan mengoleksi 34 trofi bersama Barcelona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Argentina-nya Messi pun kerap dibanding-bandingkan dengan era Argentina dipimpin Diego Maradona. Punya kualitas setara Messi semasa aktif bermain, Maradona bisa lebih baik dengan mengantar negaranya menjuarai Piala Dunia 1986.
Capello, yang sudah melatih selama 36 tahun setelah memutuskan pensiun pada 2018, menilai Argentina-nya era Messi punya masalah penting. Apa itu?
"Orang-orang membicarakan keduanya. Tapi Argentina-nya Maradona lebih kuat dan punya kualitas ketimbang Messi. Dia [Messi] punya pemain-pemain bagus di depannya, tapi pada sektor gelandang dan belakangnya seperti kehilangan kualitas bertahan. Itu adalah masalah penting, " ujar Capello kepada Radio Marca.
"Messi adalah pemain luar biasa. Dia hidup untuk memikirkan bermain sepakbola bukan bisnis, seperti yang Neymar lakukan," kata Capello.
Argentina di era Messi memang punya lini depan mengerikan dengan keberadaan Paulo Dybala dan Sergio Aguero. Di lini tengah, tak punya playmaker mumpuni dengan bintangnya hanya Angel Di Maria. Sisanya, hanya ada pemain seperti Giovani Lo Celso dan Rodrigo de Paul.
Sementara di belakang, pertahanan Argentina digalang pemain seperti Nicolas Otamendi yang sudah gaek, serta Ramiro Funes Mori dan Nicola Tagliafico.
Saat ini, Messi tengah memimpin Argentina berlaga di Copa America 2019. Setelah kalah 0-2 dari Kolombia di laga perdana, Tim Tango akan menghadapi Paraguay di laga kedua Grup B, Selasa (20/6) pagi WIB.