Persebaya dijadwalkan melawat ke markas PSS di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (13/7/2019). Dengan pertimbangan keamanan, Bonek diimbau absen dari laga itu.
"Sebaiknya penonton untuk tidak perlu (datang ke stadion). Karena bagaimanapun yang membuat ulah kadang-kadang dari oknum suporternya, mengacu kejadian yang sudah-sudah bentrokan kerap terjadi. Ini yang menjadi pertimbangan kita kemarin," kata Kapolda DIY, Irjen Pol Ahmad Dofiri, Rabu (10/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikan Dofiri ketika menjawab pertanyaan wartawan soal persiapan pengamanan pertandingan PSS vs Persebaya, di sela acara syukuran peringatan ke-73 Hari Bhayangkara di Mapolda DIY, Jalan Padjajaran Ringroad Utara, Sleman.
"Jadi begini, karena kita sudah beberapa kali event terkait dengan penyelenggaraan sepak bola. Kita tahu sebelumnya di (Stadion Sultan Agung) Bantul, kita berikan kesempatan sekali, dua kali, ketiga kali, dan ternyata setiap kali itu ternyata ada bentrok. Sehingga waktu itu (Persebaya) dengan Persija pertandingan tidak jadi dilanjutkan," papar Dofiri menjelaskan alasan rekomendasi polisi.
Pihak manajemen dan panpel PSS telah melakukan audiensi dengan Dofiri di Mapolda DIY, kemarin. Dofiri secara langsung memberikan masukan dan rekomendasi tersebut.
"Saya dengan panpel kemarin sudah kami kasih masukan. Ditambah lagi juga ada masyarakat sekitar (Stadion Maguwoharjo) yang ada kekhawatiran tertentu, sehingga kami dengan panpel kemarin bagaimana jalan terbaiknya," ujar Dofiri.
"Kita hanya memberikan masukan supaya jangan sampai timbul hal-hal yang tidak kita inginkan bersama. Karena mengacu pada kejadian-kejadian sebelumnya, itu saja," dia menambahkan.
Meski demikian, lanjut Dofiri, keputusan akhir berada di tangan panpel. Apakah akan menyediakan kuota tiket bagi suporter Persebaya atau tidak.
"Nanti panpel akan melakukan langkah internal di dalamnya, nanti panpel yang akan memutuskan. Tapi kita beri rekomendasi seperti itu, mengacu kejadian sebelumnya dan juga kekhawatiran dari masyarakat sekitar stadion," ujar Dofiri.
(fem/fem)