City memulai pramusim mereka dengan mengunjungi China untuk mengikuti ajang Premier League Asia Trophy. Mereka berlaga di Negeri Tirai Bambu bersama tiga tim tiga Liga Inggris lainnya yakni Wolverhampton Wanderers, West Ham United, dan Newcastle United.
Namun setelah melakoni ajang ini kesan buruk mengemuka untuk The Citizens. Mereka dianggap tak ramah dan bersikap arogan kepada para fans di China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang diungkapkan Xinhua ini langsung dibantah oleh Josep Guardiola. Pria asal Spanyol ini mengatakan berita tersebut adalah sebuah kebohongan.
"Saya harus mengatakan saya tidak setuju dan juga hal tersebut adalah salah. Untuk membuat pemberitaan seperti ini, mereka harus tahu persis apa yang terjadi di sini dengan klub kami," tutur Guardiola seperti dikutip dari Manchester Evening News.
"Kami memiliki waktu yang luar biasa di Shanghai. Kami memiliki komitmen untuk menjalankan kesepakatan yang harus dilakukan di China. Orang-orang yang berada di hotel meminta kami melakukan sesuatu - kami siap melakukan itu."
"Kami datang ke sini - ini adalah pengalaman unik karena tidak mudah untuk bisa datang ke Asia. Datang ke Asia adalah pengalaman mengenai budaya dan beberapa restoran. Sangat luar biasa bisa mengenal orang di belahan dunia lain," jelasnya.
"Itu sebabnya saya tidak bisa mengerti apa yang orang katakan - mungkin seorang jurnalis sedikit kesal, saya tidak tahu mengapa - tetapi itu sangat jauh dari kenyataan yang ada," ungkap mantan pelatih Barcelona ini.
City kini telah meninggalkan China untuk melanjutkan pramusim mereka di Hongkong. Di sana mereka akan berhadapan dengan Kitchee SC, Rabu (24/7/2019). Tur Asia skuat Guardiola akan ditutup dengan menghadapi Yokohama F. Marinos, Sabtu (27/7/2019).
(pur/din)