Kafe Komandan yang berlokasi di Tebet, Jakarta Selatan, menggelar nobar PSM vs Persija. Juku Eja keluar sebagai juara Piala Indonesia 2018 setelah menang 2-0 di Stadion Mattoangin, Makassar, Selasa (6/8/2019). Hasil itu membalas kekalahan 0-1 PSM saat di markas Persija.
Tak lama setelah laga tuntas, terjadi kericuhan. Petasan dan kembang api berterbangan ke arah dalam kafe. Pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan penyebab kericuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini sampai membuat daerah sekitar menjadi macet total dan dibicarakan di media sosial. Kerusuhan seperti ini disayangkan sangat terjadi mengingat mereka bukan suporter yang langsung hadir di venue.
Apalagi pertandingan di Makassar berlangsung dengan kondusif setelah sempat ditunda karena masalah keamanan pekan lalu.
"Seharusnya sepakbola menjadi alat pemersatu bangsa, bukan malah justru semakin memperlebar konflik yang ada saat ini. Seharusnya sebagai organisasi, PSSI bisa mengayomi seluruh suporter yang ada dengan membentuk direktorat khusus yang menangani suporter," ujar calon ketua umum PSSI, Komjen Pol M Iriawan, kepada detikSport.
Lebih lanjut, Iriawan akan menjadikan pendidikan suporter sebagai salah satu programnya ketika dia bisa terpilih sebagai ketum PSSI. Ini dilakukan agar suporter sepakbola Indonesia lebih dewasa ke depannya.
"Kita harus membuat edukasi bagi para suporter di Indonesia, melalui inisiatif atau gerakan yang berkesinambungan dan didukung PSSI, untuk sepakbola Indonesia yang lebih baik," sambung pria yang juga menjabat Sekertaris Utama Lemhanas tersebut.
(mrp/rin)