Liverpool sudah sejak 2015 disokong New Balance dalam penyediaan apparel. Kontrak bernilai 45 juta paun itu akan habis musim panas 2020 dan Liverpool rencananya bakal mencari pabrikan lain.
Sebab, Liverpool merasa perlu mendapat kontrak yang lebih besar mengingat para pesaing seperti Manchester United, Manchester City, Chelsea, dan Arsenal, berada di atas mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Forbes, yang merupakan media ekonomi asal Amerika Serikat, menyebut Nike tinggal selangkah lagi menyepakati kontrak bernilai wah untuk jadi penyedia seragam tim Liverpool dan perlengkapan lainnya.
"Liverpool selangkah lagi meneken kontrak dengan Nike yang akan dimulai pada musim 2020-21 dan akan jadi yang terbesar di Premier League," demikian pernyataan Forbes.
Untuk diketahui, kerjasama MU dan Adidas adalah yang terbesar di Premier League saat ini dengan nilai 750 juta paun untuk durasi 10 tahun atau 75 juta paun per musim. Ini artinya Liverpool akan melewati nilai kontrak rival abadinya itu.
Bukan tanpa alasan jika Nike menganggap Liverpool bakal jadi sumber uang baru untuk mereka. Sebab prestasi tim tengah menanjak sejak ditangani Juergen Klopp, terutama saat menjuarai Liga Champions dan runner-up Liga Inggris musim lalu.
Selain itu dari sisi keuangan, Liverpool terbilang sehat. Mereka total mendapat revenue 455 juta paun atau Rp 8,7 triliun sepanjang tahun ini. Itu belum termasuk pemasukan dari operasional sebesar 95 juta paun.
Nilai tim pun naik menjadi 1,7 miliar paun tahun ini dan ada di urutan kedelapan tim dengan nilai tertinggi di dunia. Utang klub pun hanya tiga persen dari total nilai aset klub.
(mrp/nds)