Menanti Tuah Tangan Dingin Riedl di Persebaya

Menanti Tuah Tangan Dingin Riedl di Persebaya

Putra Rusdi K - Sepakbola
Jumat, 23 Agu 2019 16:00 WIB
Menanti tuah tangan dingin Afred Riedl di Persebaya Surabaya. Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Alfred Riedl dipastikan menukangi Persebaya Surabaya. Dengan catatan apik di timnas Indonesia mampukah ia mengangkat performa Bajul Ijo.

Persebaya resmi menunjuk Alfred Riedl, Jumat (23/8/2019), sebagai pelatih anyar. Ia menggantikan posisi Djajang Nurdjaman.

Pria asal Austria ini ditugasi untuk mengangkat performa Bajul Ijo yang kini berada di peringkat keenam klasemen Liga 1 dengan 21 poin dari 15 laga. Riedl sendiri punya pengalaman cukup baik di sepak bola Asia Tenggara termasuk Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatih 69 tahun ini pernah menukangi tiga timnas berbeda di Asia Tenggara. Tiga negara yang sempat merasakan tangan dingin Riedl tersebut adalah Vietnam, Laos dan Indonesia.



Bersama tim Garuda, Riedl tiga kali mendapat kesempatan menduduki posisi pelatih. Periode pertamanya di timnas Indonesia berlangsung pada 2010-2011.

Ia mampu membawa Irfan Bachdim dkk menembus laga final Piala AFF 2010. Di laga puncak Indonesia harus takluk 2-4 secara agregat dari Malaysia.

Di 2013-2014, Riedl kembali mendapat kesempatan bersama tim Merah Putih. Namun pada kesempatan keduanya ini, ia terbilang gagal karena tak mampu membawa Indonesia lolos dari fase Grup Piala AFF 2014.

Periode ketiga Riedl membesut timnas Indonesia terjadi di tahun 2016. Ketika itu dia dikontrak jangka pendek oleh PSSI untuk menangani Boaz Solossa dkk di Piala AFF 2016.


Pada gelaran ini, Riedl punya pilihan pemain terbatas karena PSSI hanya mengizinkan maksimal dua pemain dari satu klub bergabung ke timnas. Meski begitu, ia sukses mengulangi capaiannya di tahun 2010 dengan membawa Indonesia ke laga final.

Walau punya catatan cukup apik saat membesut timnas Indonesia, Riedl justru minim pengalaman membesut tim di tanah air. Tercatat ia hanya sekali menangani tim di Liga Indonesia yaitu PSM Makassar pada tahun 2015.

Itu pun Riedl hanya mendampingi tim selama tiga bulan. Ia mundur sebelum kompetisi Liga dimulai karena masalah kesehatan.

Patut kita nantikan pengalaman dan tangan dingin Riedl masihkah bertuah untuk memperbaiki performa Persebaya?





(pur/rin)

Hide Ads