Laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Indonesia dan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (5/9/2019), berakhir dengan skor 2-3. Namun, di sela-sela pertandingan, laga sempat dihentikan selama beberapa menit karena kericuhan yang terjadi oleh suporter Indonesia.
Mereka merengsek ke lintasan atletik hingga terjadi kejar-kejaran dengan aparat keamanan. Kondisi itu dianggap mempengaruhi mental pemain sehingga akhirnya hilang konsentrasi dan kebobolan di menit-menit akhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sulit untuk komentar suporter, karena itu hal yang tidak bisa saya kontrol," kata Simon usai laga.
"Tapi mari tidak perlu cari alasan, tidak bisa bilang menggangu pertandingan, karena keduanya terganggu. Jelang pertandingan 20 menit terakhir, pemain sudah keliatan lelah bermain dan berjuang selama 90 menit," sambungnya.
![]() |
"Kemudian, babak kedua kaki pemain mulai capek, ketika itu terjadi pikiran kena, fisik pun kena. Bek lalu drop, lini pertahanan turun, kita meninggalkan ruang lagi di tengah. Kita coba cetak gol, tapi itu justru membuat kerenggangan hingga itu menciptakan ruang untuk lawan membuat gol."
"Saya jujur, tidak akan mengomentari, tapi fans Indonesia adalah yang terbaik di dunia, tapi yang terburuk juga, ketika ada masalah," demikian McMenemy.
(mcy/mrp)