Timnas Indonesia dipermalukan dua kali oleh lawannya. Menjamu Malaysia dan Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Andritanya Ardhiyasa dkk kalah 2-3 dan 0-3.
Pemerhati sepakbola Akmal Marhali menilai kegagalan Timnas di ajang tersebut adalah buah dari kompetisi yang tidak jelas. PSSI tidak memikirkan jangka panjang masa depan Timnas karena setiap tahun hanya mengutamakan kompetisi yang penting bisa digelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PSSI harus instospeksi diri membangun kompetisi sebagai pondasi timnas, bukan malah merusak timnas. Jangan melulu berpikir bisnis karena yang diharapkan dari PSSI adalah prestasi," ujar Akmal kepada detikSport, Rabu (11/9/2019).
"PSSI tidak boleh berpikir main di kolam sendiri (bussiness oriented), tapi sudah saatnya berpikir jangka panjang (prestige oriented)," katanya menambahkan.
Oleh karena itu, Akmal menaruh harapan kepada calon-calon Ketum PSSI nantinya untuk mau mementingkan kepentingan nasional. Jangan ada lagi menjadikan PSSI sebagai batu loncatan atau kepentingan pribadi.
"Calon-calon ketua umum PSSI ke depan harus menyiapkan konsep terintegrasi untuk membangun timnas yang tangguh. Karena timnas adalah rujukan prestasi pssi, bukan sebatas kemeriahan kompetisi yang kadang juaranya sudah ketahuan sejak awal musim," katanya menambahkan.
(ads/din)