Hina Lukaku, Komentator TV di Italia Dipecat

Hina Lukaku, Komentator TV di Italia Dipecat

Adhi Indra Prasetya - Sepakbola
Senin, 16 Sep 2019 20:48 WIB
Striker Inter Milan, Romelu Lukaku, melawan rasisme di Italia. (Foto: Emilio Andreoli/Getty Images)
Jakarta - Seorang komentator televisi di Italia dipecat. Hal itu terjadi setelah ia membahas pelecehan rasisme mengenai striker Inter Milan, Romelu Lukaku.

Komentartor yang dipecat itu, Luciano Passirani (80), seorang jurnalis sepakbola. Dia tampil dalam acara Qui Studio a Voi Stadio (QSVS) yang disiarkan oleh kanal televisi Telelombardia.

Acara tersebut merupakan program debat yang membahas mengenai sepakbola, khususnya Serie A. Dalam acara tersebut, Passirani membahas kontribusi Lukaku dalam hasil positif yang diraih Inter sejauh ini. Awalnya, ia memuji Lukaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lukaku merupakan salah satu transfer terbaik yang telah dilakukan Inter. Saya tidak melihat ada pemain sepertinya di tim lain di Italia. Dia salah satu yang terkuat. Saya menyukainya karena dia kuat, kembarannya: (Duvan) Zapata di Atalanta," ujar Passarini, seperti dikutip Guardian.

Pujian Passarini pun berlanjut, namun ia kebablasan dan menggunakan istilah bernada rasisme.




"Mereka berdua memiliki sesuatu yang tak dimiliki pemain lain, mereka mencetak sejumlah gol dan membawa timnya maju. Dia akan mengalahkanmu dalam duel satu lawan satu. Jika kalian menantangnya, kalian akan kalah. Kecuali kamu memberikan 10 pisang kepadanya, atau...," kata Passarini.

Fabio Ravezzani, direktur program acara tersebut, menyebut Passarini sudah meminta maaf, namun omongannya sudah terlanjur viral. Ia menyebut Passarini tak akan dipakai lagi dalam acara tersebut.

"Tuan Passirani sudah berumur 80 tahun dan untuk memuji Lukaku ia menggunakan kalimat yang ternyata berbau rasis," ujar Ravezzani.

"Saya tak bisa memberikan toleransi terhadap segala bentuk kesalahan, meskipun itu hanya sesaat," sambungnya.

Kejadian ini menambah panjang kasus rasisme yang terjadi di Italia, khususnya terhadap Lukaku. Sebelumnya, penyerang Belgia itu telah menjadi sasaran rasisme suporter Cagliari saat Inter menghadapi Cagliari, Sabtu (31/8).





(cas/mrp)

Hide Ads