Magelang -
Bonek ini datang dari Kecamatan Manadadi, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Dia, Mispin, tak kendur mendukung
Persebaya Surabaya ke stadion kendati hadir dengan bantuan kursi roda.
Kegigihan Bonek untuk mendukung Persebaya tampil di kandang
PSIS Semarang, Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jumat (20/9/2019), terwakili oleh seorang Bonek dari Banjarnegara, Mispin yang baru berusia 12 tahun.
Mispin, warga Dusun Silamat, Desa Kasalib, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara datang dengan kursi roda. Kakinya kecil sejak dia masih balita, sehingga tak sanggup menopang tubuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, keinginannya amat besar untuk bisa meneriakkan yel-yel kepada Persebaya, turut bernyanyi bersama Bonek di stadion, dan berinteraksi langsung dengan pemain, meskipun harus berjarak di tribune penonton. Selama ini, dia cuma bisa mendukung Bajul Ijo lewat layar televisi.
Dia didampingi Saat melihat laga tersebut, Mispin didampingi Mbah Wariah (70), saudaranya Ribut Aribowo (46) dan Khajat Arvian (20). Berkat Khajat Arvian tersebut, Mispin yang memiliki keterbatasan fisik tersebut bisa melihat langsung di stadion.
"Mispin kan penggemar Persebaya sudah lama dari 2017, meskipun dia kurang dalam fisik, tapi semangat untuk ujian hidup, tetap semangat dari bullyian. Kan di rumah kadang dibully teman, sepakbola kok pakai tangan, sering begitu," tutur Arvian saat ditemui
detikSport di Stadion Moch Soebroto Magelang, Jumat (20/9/2019).
"Tapi, Mispin tetap sabar, tetap main terus sama teman enggak pernah jengkelan," ujar Arvian yang biasa dipanggil Vian.
Bagi Mispin, katanya, menonton langsung Persebaya merupakan pengalaman pertamanya. Perjalanan dari Banjarnegara yang ditempuh selama 3 jam. Kemudian, Vian mengetahui keadaan Mispin dari status Whatsapp salah satu temannya.
"Kebetulan waktu itu, saya lihat di posting-an ada anak yang butuh bantuan. Bantuan sandang, pangan, terus papan. Terus saya cari-cari alamat dengan namanya Mispin, kemudian datang ke rumahnya. Saat datang sore-sore kebetulan Ipin pakai jersey Persebaya," ujarnya.
Saat itu, Ipin ditanya mengaku senang dengan Persebaya. Dia sangat antusias saat mendapatkan tawaran nonton langsung tim kesayangannya, yang kebetulan bakal bermain di Jawa Tengah, di markas PSIS.
Dua hari kemudian, Vian datang lagi ke rumah Mispin. Kali ini, Vian tak sendirian. Dia mengajak temannya.
"Dua hari kemudian, saya bawa teman lagi ke situ beli jersey Persebaya, terus kasih sembako.Terus foto sama saya, tak upload di Instagram. Saya nge-tag Dutra (Otavio Dutra), kebetulan ngefans sama Dutra. Terus Dutra ngerespons saya, pertama like dulu, terus komen, habis komen terus DM saya, bicara-bicara," tuturnya.
"Saya cerita Ipin, anaknya kayak gini, pingin ketemu Dutra. Pingin nonton Persebaya langsung. Terus Dutra menanggapi baik sekali, dari biaya ditanggung sama Dutra," katanya.
Setelah mencarter mobil dari Banjarnegara, begitu sampai di Magelang, Ipin pun diminta datang langsung di hotel tempat menginap Dutra. Selain foto-foto dengan Dutra, Ipin pun diajak makan bareng.
"Dari biaya ditanggung sama Dutra, didatangi terus disuruh ke Hotel Atria. Udah foto-foto, udah makan bareng. Ipin senang banget, terus diajak ke stadion nonton bareng. Kemarin kan ada info tanpa penonton, tapi akhirnya diizinkan," ujar Vian.
Mbah Wariah menambahkan Ipin saat masuk stadion diangkat, sedangkan kursi rodanya dilipat dibawa naik juga. Ia menuturkan, sejak lahir Ipin memiliki kelainan.
"Sejak memiliki kelainan, dulu lahir prematur. Ipin nggak sekolah. Senang sekali menonton bola," kata Mbah Wariah yang juga baru sekali menonton langsung di stadion.
Halaman Selanjutnya
Halaman