City tumbang saat menjamu Wolves di pekan kedelapan Liga Inggris. Bermain di Etihad Stadium, Minggu (6/10/2019) malam WIB, The Citizens harus mengakui keunggulan tamunya itu dengan skor 0-2.
Ini jadi kekalahan kedua City di Liga Inggris musim ini. Kekalahan pertama didapat kala tandang ke markas tim promosi, Norwich City, di pekan kelima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hari yang Buruk bagi Manchester City |
Akibat hasil ini, City masih tertahan dengan 16 poin di peringkat kedua klasemen Liga Inggris. Mereka kini tertinggal delapan angka dari Liverpool yang masih melaju sempurna.
Gelandang City, Ilkay Guendogan, mengakui situasi ini membuat timnya enggan melihat klasemen. Bagaimanapun, City bakal terus berupaya mengejar ketertinggalan.
"Ketika Anda ada di depan dan puncak klasemen, rasanya luar biasa melihat ke klasemen. Sekarang rasanya lebih berat melihatnya, ada gap cukup besar dan tidak ada dari kami yang melihat ke klasemen sekarang," ujar Guendogan seperti dilansir BBC.
"Kami akan dapat kesempatan di bulan-bulan yang akan datang tapi sekarang ini adalah sesuatu yang harus kami terima dan jalani."
Baca juga: 6 Fakta Usai Wolves Terkam City di Etihad |
Guendogan Akui Rapatnya Pertahanan Wolves
Foto: Clive Brunskill/Getty Images
|
City kalah dari Wolves meski tampil dominan sepanjang laga. Tim arahan Pep Guardiola itu menguasai jalannya pertandingan dan mengurung pertahanan Wolves.
Namun City kesulitan membongkar rapatnya pertahanan Wolves. Tim tamu memang solid dalam bertahan dan membuat City hanya mampu melepaskan dua tembakan ke arah gawang.
Guendogan pun mengakui Wolves bertahan dengan baik. Kesulitan memecah kebuntuan justru membuat City jadi gugup.
"Saya selalu merasa kami bisa bikin gol, khususnya dengan kekuatan di lini depan tapi Wolves sangat defensif di 10-15 terakhir dan sangat sulit untuk melepaskan umpan silang dan ruangnya sangat sempit," ucap Guendogan.
"Sangat sulit untuk bermain. Ketika Anda tidak bisa mencetak gol pertama, mungkin kami jadi gugup dan tidak merasa 100% percaya diri dan kami harus sabar. Sekarang tantangannya adalah belajar dari sana," katanya.