Sebelum Jumpa UEA, Simon McMenemy Buka-bukaan Kekalahan dari Malaysia dan Thailand

Sebelum Jumpa UEA, Simon McMenemy Buka-bukaan Kekalahan dari Malaysia dan Thailand

Femi Diah - Sepakbola
Selasa, 08 Okt 2019 11:51 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy (Agung Pambudhy/detikSport)
Jakarta - Timnas Indonesia mengawali Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan kekalahan. Pelatih Skuat Garuda, Simon McMenemy, membeberkan kesulitan menyiapkan tim menjelang dua pertandingan itu kepada detikSport.

Timnas dikalahkan Malaysia dengan skor 2-3 di laga pertama. kemudian, Skuat Merah Putih itu tunduk di tangan Thailand 0-3. Tragisnya dua hasil negatif itu dipetik di hadapan suporter sendiri, di Stadion utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Simon menyadari laga dengan tim-tim tetangga tidaklah mudah. Apalagi, menghadapi Malaysia yang panas dari ranah politik dan menjalar hingga ke lapangan hijau sejak tahun 60-an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam laga dengan Malaysia pada 5 September itu, SUGBK bahkan sudah tak kondusif untuk suporter tamu. Setelah Timnas kalah, gantian Simon yang diminta out dari Timnas.

Simon membeberkan kondisi tim saat itu. Dia bilang stamina pemain memang tak siap untuk menjalani laga dengan tensi tinggi selama 90 menit.

"Sulit, sulit... Ekspektasi untuk menghadapi tim tetangga sangat besar, kami ingin menang, saya ingin menang, semua ingin menang. Tapi sayangnya kami kelelahan," kata SImon dalam wawancara dengan detikSport sebelum terbang ke Dubai.

"Secara taktis kami telah menyiapkannya sebaik mungkin. Kami paham apa yang akan Malaysia lakukan. Sayangnya, untuk alasan apapun, para pemain kita kelelahan dan kehilangan fokus," dia menambahkan.

Simon menyebut stamina pemain yang kurang sip itu imbas dari jadwal padat di Liga 1. Sebaliknya, Malaysia dan Thailand telah memfokuskan timnas mereka jauh-jauh hari sebelum Kualifikasi Piala Dunia itu berlangsung.

"Problem terbesar kami adalah pemain harus bertanding di liga, tim-tim mereka harus bertanding setiap empat hari sekali: bertanding, istirahat, perjalanan, bertanding, istirahat, perjalanan. Sulit sekali bagi pemain untuk menjaga (kebugaran fisik). Mereka kemudian harus bertanding di pertandingan internasional dan bekerja lebih keras. Kita bisa lihat itu dalam dua pertandingan kemarin,' Simon membeberkan.

"(Jadwal di Liga) itu salah satu faktor besar. Faktor ini yang tidak dihadapi Malaysia. Karena, you know, mereka sudah menyelesaikannya dalam waktu tiga bulan lalu dan memiliki waktu untuk beristirahat. Saya tahu harapan kita tinggi, tapi tugas saya harus realistik dan membenahi masalah-masalah yang ada. Kami harus memikirkan apa langkah menghadapi pertandingan berikutnya," mantan pelatih Bhayangkara FC itu menjelaskan.


Terdekat, Timnas menghadapi UEA. Laga itu dilangsungkan di Dubai pada Kamis (10/10/2019).




(fem/din)

Hide Ads