Maldini: Pioli Bukan Sebuah Perjudian Milan

Maldini: Pioli Bukan Sebuah Perjudian Milan

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Rabu, 09 Okt 2019 23:07 WIB
Stafeno Pioli, pelatih baru AC Milan. (Foto: Gabriele Maltinti/Getty Images)
Jakarta -

Paolo Maldini mengakui rencana AC Milan dengan Marco Giampaolo tak berjalan sesuai perkiraan. Tapi ia menegaskan penunjukan Stefano Pioli bukanlah coba-coba.

Milan mencopot Giampaolo setelah hanya tujuh pekan di Liga Italia musim ini. Mantan pelatih Sampdoria itu hanya mampu membawa Rossoneri menduduki posisi 13 dalam periode ini, memetik tiga kemenangan dan empat kali kalah.

Usai memecat Giampaolo, Milan mengumumkan pengangkatan Pioli. Mantan pelatih Inter Milan ini dikontrak hingga 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pioli dua musim terakhir memoles Fiorentina. Ia membawa La Viola finis di posisi delapan pada musim 2017/2018, tapi kemudian performa tim merosot musim berikutnya.

Hingga 31 pekan, Fiorentina masih berada di posisi 10 dan baru merangkai tujuh pertandingan tanpa kemenangan (4 imbang, 3 kalah) saat itu. Ia pun dipecat lalu digantikan Vincenzo Montella.

Bersama Inter, catatannya juga tak mentereng. Dari 27 pertandingan, Pioli mendapatkan 14 kemenangan dan 10 kali kalah.


Sebagai Direktur Teknik Milan, Paolo Maldini menegaskan Pioli bukanlah perjudian. Ia percaya pelatih 53 tahun itu mampu membalikkan nasib Milan di sisa musim ini. Di saat yang sama, ia menjelaskan situasi dengan Giampaolo.

"Pioli bukan sebuah perjudian. Kami ingin menjadi kubu yang menonjol di musim ini, kami belum ingin mencoret musim ini," ungkap Maldini dikutip Football Italia.

"Saya berterima kasih atas Giampaolo atas profesionalismenya. Tiga bulan lalu kita di sini membicarakannya, tapi itu adalah pilihan bersama dan sudah dipertimbangkan."


"Kalau kita mundur ke saat itu, dia adalah pilihan yang tepat untuk sebuah tim muda, tapi ya memang ternyata ide ini tak bekerja. Saya membela keputusan memilih Giampaolo karena itu memang hal yang benar untuk dilakukan."

"Kami masih punya 31 pertandingan lagi. Kami masih bisa membalikkan keadaan. Kami tak mau harus menunggu untuk jadi kompetitif dalam periode 10 tahun ke depan," tambahnya.




(raw/nds)

Hide Ads