Milan baru menunjuk Giampaolo pada Juni lalu, tapi sudah memecatnya pada Oktober ini alias dalam jangka waktu empat bulan saja. Padahal kontraknya berdurasi hingga 2021 plus opsi perpanjangan satu tahun.
Baca juga: Seedorf: Semoga Beruntung di Milan, Pioli |
Tapi start Milan memang payah. Dalam tujuh pekan pertama Liga Italia misalnya, memetik tiga kemenangan dan menelan empat kekalahan. Diavolo Rosso pun tercecer ke posisi 13 dengan sembilan poin, tiga poin dari zona degradasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kok, Gonta-ganti Pelatih, Milan? |
"Memperhatikan tim ini dari luar, saya mengembangkan sebuah teori kenapa berbagai hal berjalan begitu salah di sana. Giampaolo itu menyukai sepakbola yang beralasan, yang mengikuti pola-pola tertentu, sementara semua pemainnya bergerak instingtif dan tak mengikuti taktik," kata eks pelatih Parma dan Fiorentina ini.
"Menjadi sulit di titik tersebut untuk mendapatkan kesamaan pikiran. Terlepas dari itu, Giampaolo 100 persen layak dengan label pelatih bagus di sepakbola Italia. Hanya saja skuat ini tak cocok dengan ide-idenya," tandasnya kepada La Gazzetta dello Sport.
(raw/nds)