Kompetisi itu dinamai Liga 1 Putri. Di edisi perdana, Liga 1 Putri baru diikuti oleh 10 tim, yaitu Arema Putri, Bali United Women, Galanita Persipura, Persebaya Putri, Persib Putri, Persija Putri, PSIS Putri, PSM Putri, PSS Putri, dan Tira-Persikabo Kartini.
Liga 1 Putri akan berlangsung singkat saja, hanya selama sekitar dua bulan. Kompetisi dibuka pada 5 Oktober 2019, dan akan diakhiri pada 21 Desember mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, setiap peserta akan memainkan 16 pertandingan sebelum dua tim terbaik melaju ke babak semifinal. Di babak empat besar dan final sendiri diberlakukan sistem kandang-tandang.
Sebanyak 10 kontestan dibagi ke dalam dua grup, yang telah diundi sejak 8 September di Jakarta. Grup A terdiri atas Persija, Tira-Persikabo, Persib, PSS, dan PSIS. Sedangkan Grup B terdiri atas Galanita Persipura, Arema, Bali United, PSM, dan Persebaya.
Pertandingan Seri 1 Grup A dilangsungkan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Sedangkan Grup B digelar di Stadion Gelora Brantas, Batu, Jawa Timur.
Kehadiran Liga 1 Putri boleh dibilang menjadi angin segar untuk memajukan sepakbola putri Tanah Air. Selama ini, Indonesia tidak pernah benar-benar memiliki kompetisi sepakbola lapangan profesional.
Tidak bisa dipungkiri hal ini yang membuat Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara tetangga. Timnas-timnas putri seperti Vietnam dan Thailand telah menembus ranking 40 besar dunia.
Vietnam [34] langganan berlaga di Piala Asia Putri, sedangkan Thailand [39] pernah menjadi kampiun Asia pada 1983 dan tiga kali menjadi runner-up. Selain itu, Thailand bahkan berhasil menembus putaran final Piala Dunia putri dua kali pada 2015 dan 2019.
Indonesia sendiri nangkring di posisi 93, lima strip di bawah Malaysia. Prestasi terbaik timnas Indonesia putri sejauh ini baru sebatas finis keempat di Piala Asia, itu pun pada era 70an dan 80an.
(rin/din)