Menurut laporan dari Daily Mail, Solskjaer merekomendasikan kepada MU agar menjadi bagian dari klien Driblab yang berbasis di Madrid. Driblab memiliki basis data rinci terkait lebih dari 100.000 pemain dan pemain potensial.
Klub-klub LaLiga diklaim banyak menggunakan jasa Driblab. Selain itu ada juga klub Inggris Nottingham Forest, yang menggunakan informasi dari Driblab sebelum membuat rekrutan pemain di musim panas agar memuluskan target promosi ke Premier League di akhir musim 2019/2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Driblab bekerja dengan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pemain dari usia 16 tahun di lebih dari seratus kompetisi yang berbeda. Mereka juga bisa membaca detail bagaimana cedera berdampak ke pemain dalam hal performa, berlari, dan menendang bola.
Mereka juga menggunakan algoritma canggih untuk menyusun formula, yang mampu untuk melihat apakah striker dan kiper tampil di atas atau di bawah standar.
MU sebetulnya punya tim scouting di berbagai belahan dunia yang memberi informasi ke Solskjaer dan Mike Phelan. Nantinya info dari tim tersebut dilanjutkan ke Ed Woodward dan Matt Judge untuk ambil keputusan transfer.
Tapi, tim scouting yang ada tampaknya dirasa kurang oleh Solskjaer. Klub pun diharap bisa bekerja dengan teknologi modern untuk menggali penawaran agar kerugian transfer saat merekrut Alexis Sanchez tak terjadi lagi.
Baca juga: Manchester United Makin Ambyar, #OleOut? |
(ran/fem)