Nama Luis Milla digaungkan untuk kembali melatih Timnas Indonesia. Tapi muncul satu pertanyaan di tengah isu tersebut. Mampukah PSSI membayar gajinya?
Indonesia tengah babak belur di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G. Irfan Bachdim dkk tak mampu sekalipun meraih poin. Empat kali bertanding, mereka selalu menelan kekalahan, tiga di antaranya bahkan terjadi di kandang sendiri. Alhasil, Indonesia pun terjerembab di dasar klasemen.
Torehan buruk ini membuat kursi pelatih Indonesia, Simon McMenemy, digoyang. Desakan mundur pun mulai bergema, khususnya di kalangan suporter. Yang bikin situasi tambah panas, nama Luis Milla malah disebut-sebut. Pelatih asal Spanyol itu dirindukan publik sepakbola Indonesia untuk kembali menukangi timnas.
Publik pun semakin girang saat Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, angkat bicara mengenai situasi Milla. Ia mengatakan hal ini bisa menjadi kenyataan, sebab Milla pun amat meyukai atmosfer sepakbola Indonesia. Apalagi ia sedang tak terikat kontrak dengan tim manapun.
Baca juga: Indonesia Kalah Lagi, Simon Mau Mundur? |
"Saya dengar dari sumber yang terpercaya yang bersangkutan masih mau menegosiasikan gajinya jika diminta melatih Timnas Indonesia lagi, karena beliau sudah telanjur jatuh cinta dengan Indonesia. Jadi tidak kaku seperti yang dibayangkan," ujar Gatot, seperti dikutip CNN Indonesia, Rabu (16/10/2019).
Namun ada yang harus dipikirkan sebelum isu ini semakin berhembus kencang. Memangnya PSSI kuat bayar gajinya Milla?
Seperti diketahui, gaji Milla tak murah. Pada periode pertamanya melatih Indonesia, PSSI harus merogoh kocek sekitar Rp 2 miliar per bulan untuk Milla dan jajaran stafnya. Pembayarannya pun tak begitu lancar. PSSI beberapa kali telat membayar tepat waktu. Hal ini membuat Milla kesal dan menuduh induk sepakbola nasional itu tak profesional.
"Yang dimaksud Luis Milla tidak profesional itu PSSI mengingkari kontrak, bukan memutus kontrak sepihak. Mengingkari kontrak saya tahu PSSI terlambat membayar gaji. Beda dengan PSSI memutus kontrak Milla di tengah jalan," ujar Anggota Komite Eksekutif PSSI, Yoyok Sukawi, pada detiksport di bulan Oktober 2018.
PSSI punya reputasi buruk di masa lalu dengan Milla. Jika memang Milla ingin direkrut kembali, tentunya PSSI harus bisa menjamin kejadian serupa tak terulang lagi.
(adp/din)