Empat kekalahan diderita Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Terakhir, skuat Garuda tumbang 1-3 dari Vietnam di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (15/10).
Seruan Simon Out pun menggelora. PSSI didesak memecat pelatih asal Skotlandia itu, yang notabenya dikontrak sampai 2020 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi itu, Seto cuma tertawa. Ia merasa masih belum cukup pengalaman, namun menekankan harapannya agar PSSI mau melirik pelatih lokal untuk melatih Timnas Indonesia.
"Nah itu kan opini publik ya, saya pikir federasi punya pilihan yang tepat. Seorang pelatih di timnas kan berbeda, artinya bagus di kompetisi kadang di timnas berbeda. Jadi saya pikir federasi punya standar sendiri," jelas Seto kepada detikSport.
"Kalau saya sih masih harus banyak belajar, masih terlalu dini. Tapi ya itu opini publik jadi saya ucapkan terima kasih. Mungkin mereka bisa melihat PSS bermain, bisa melihat karakternya."
Seto sendiri membawa PSS bisa bertahan di papan tengah Liga 1 2019. Padahal, Super Elang Jawa baru promosi ke kompetisi tertinggi musim ini.
Adapun PSSI memang jarang menunjuk pelatih lokal untuk membesut Timnas Indonesia. Terakhir adalah Rahmad Darmawan yang dipercaya melatih tim Merah Putih, sebelum digeser nama-nama asing seperti Jacksen F Thiago, Alfred Riedl, Pieter Huistra, Luis Milla, hingga Simon.
Baca juga: Exco PSSI: Simon Sudah Tak Dipercaya Pemain |
"Kalau saya memang lebih suka pelatih lokal. Di kompetisi pun saya maunya banyak pelatih lokal yang berkecimpung di situ. Kalau di kompetisi teman-teman pelath tidak banyak diasah, bagaimana mau memunculkan pelatih?" harap Seto, yang juga mantan pemain Timnas Indonesia di era 2000-an itu.
"Harapan saya PSSI memberikan regulasi pelatih asing yang benar-benar ketat. PSSI harus lebih memberikan kesempatan kepada pelatih lokal, kalau pelatih tidak ada klub yg dilatih bagaimana mau belajar?" ungkapnya.
(yna/yna)