Sekretaris Persebaya, Ram Surahman, mengatakan perusakan dan pembakaran Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) harus ditanggung oleh Bajul Ijo. Usulan untuk menjalani laga tunda agar bisa merenovasi stadion ditolak oleh PT Liga Indonesia.
"Kami sempat ajukan penundaan, sama PT LIB ditolak, dan diingatkan emergency meeting yang di Bali itu bahwa kalau pertandingan itu tidak boleh ada penundaan. Opsinya adalah tanpa penonton atau pindah dari kota setempat," kata Ram, Kamis (31/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Aji Santoso Setahun Latih Tiga Tim |
"Akhirnya, Kami komunikasi dengan Persiba Balikpapan, ternyata ada sinyal, ya sudah kita putuskan untuk main di Balikpapan," tuturnya.
Ram menambahkan pelaksanaan pertandingan saat ini dinilai sangat penting. Karena jika tidak terlaksana maka Persebaya akan terkena status Walk Out (WO) atau sanksi pengurangan poin.
"Sekarang kita harus dituntut menyelamatkan pertandingan. Pilihannya kalau pertandingan tidak dilaksanakan maka kena WO dikurangi tiga poin," Ram menambahkan.
"Jadi, kita sudah enggak pakai mikir apa-apa. Yang penting adalah pertandingan harus diselamatkan, tanggal 30 harus ada jawaban tertulis dari kita," kata dia.
Sementara itu, terkait perusakan dan pembakaran GBT, Ram menegaskan bahwa manajemen Persebaya akan bertanggungjawab. Mereka sudah melakukan sejumlah pembicaraan terkait perbaikannya.
"Jadi, setelah kejadian itu memang kota sudah mulai sounding-sounding berbicara, karena waktunya cukup pendek, ada kemungkinan perbaikan itu. Terus setelah itu kita komitmen penyelesaian itu, kita bertanggung jawab penuh semua kerusakan itu," Ram menegaskan.
Baca juga: Resmi! Aji Santoso Latih Persebaya |
Persebaya sedang terpuruk. Bajul Ijo tak pernah menang dalam enam pertandingan beruntun hingga mencopot pelatih Wolfgang Pikal dan mendatangkan Aji Santoso.
(fem/fem)