Alfin mengembuskan napas terakhir pada Kamis (31/10/2019) pukul 22.11 WIB di usia 15 tahun. Dia sempat dirawat di RS Harapan Kita kemudian meninggal karena mengalami pembengkakan otak akibat infeksi atau gangguan sistem imun yang dinamakan Encephalitis.
Pada akhir hayatnya, sebagian rekannya telah kembali ke daerah masing-masing. Begitu pula dengan Bima Sakti, yang kini berada di Pekanbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah Alfin dipulangkan ke kampung halaman di Desa Tulehu, Ambon, dari Bandara Halim Perdana Kusumah, Jumat (1/11/2019) pukul 06.00 WIB.
Bima tidak bisa mengantar secara langsung bek kanan yang dikenal pemberani dan humoris tersebut. Pelatih asal Pekanbaru itu sedang menemani anaknya karena istrinya juga berada di luar kota.
"Sebenarnya saya sangat ingin datang menemani sampai dia dikubur. Tetapi kami baru selesai training camp dan pemain sudah pulang ke daerahnya masing-masing. Jadi tidak bisa melihat pemakanan karena Alfin langsung dibawa ke Ambon," kata Bima kepada pewarta, Jumat (1/11/2019) dalam sambungan telepon.
Meski begitu, Bima berjanji, akan mengunjungi pemakaman Alfin secara langsung. Dia bahkan berencana untuk membuat laga tribute untuk pemainnya tersebut.
"Saya dan seluruh Timnas U-16 akan ke Ambon untuk bisa melihat (pemakaman) Alfin. Mungkin nanti kami akan melakukan pertandingan di sana untuk bisa mengenang jasa-jasanya selama ini," ujar dia.
(mcy/fem)