Ucapan Guardiola itu dilontarkan usai kemenangan City 2-1 atas Southampton, Sabtu (2/11/2019) malam WIB. City yang sempat memangkas jarak menjadi tiga poin akhirnya gagal karena Liverpool menang 2-1 atas Aston Villa lewat gol Mane di menit akhir.
Pada pertandingan, Villa unggul duluan di babak pertama lewat Trezeguet sebelum disamakan Andrew Robertson di menit ke-84. Dalam proses mengejar ketertinggalan, Liverpook melakukan segala upaya, termasuk mencari penalti atau eksekusi sepakan bebas yang jadi keahlian mereka.
Salah satu insiden terjadi menit ke-35 ketika Mane terlibat duel dengan Frederic Guibert dan lantas terjatuh. Mane yang kesakitan memegangi kaki kanan sambil berharap Liverpool mendapat penalti.
Tapi, upaya itu gagal dan wasit John Moss malah menghadiahi kartu kuning karena Mane dianggap melakukan aksi tipu-tipu. Hal ini seperti menegaskan anggap diving kepada Mane saat Liverpool mengalahkan Leicester City tiga pekan lalu.
Liverpool menang lewat penalti James Milner di menit akhir setelah Mane dilanggar. Penalti sempat digugat karena Mane sebenarnya tidak mendapat ganjalan berarti dari pemain lawan.
"Terkadang dia (Mane) suka diving," ujar Guardiola kepada Sky Sports.
"Terkadang dia menggunakan kemampuannya untuk mencetak gol luar biasa di menit akhir. Dia itu pemain bertalenta," sambungnya.
Kebetulan City akan bertandang ke Anfield, Minggu (10/11) pekan depan, menghadapi Liverpool yang disebut-sebut sebagai duel besar penentu gelar juara. Apakah Guardiola melakukan psy war atau sekadar curhat?
(mrp/cas)