Persiapan SEA Games 2019, PSSI Tak Pakai Uang Negara

Persiapan SEA Games 2019, PSSI Tak Pakai Uang Negara

Mercy Raya - Sepakbola
Kamis, 14 Nov 2019 18:28 WIB
Timnas Indonesia U-23 saat berlatih di Senayan, Jakarta, (Agung Pambudhy/detikSport)
Jakarta - Timnas Indonesia U-23 yang bermodal medali perunggu ke SEA Games 2019 Filipina berhak mendapatkan dana pelatnas dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora). Tapi, PSSI memilih memakai kas federasi.

Timnas Indonesia meraih medali perunggu dari SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Skuat Garuda Muda mengalahkan Myanmar dalam perebutan tempat ketiga setelah gagal ke final usai dikandaskan Malaysia 1-0.

Dengan modal medali perunggu itu, Timnas Indonesia berhak mendapatkan uang pembinaan untuk menggelar pelatnas ke SEA Games tahun ini di Manila. Tapi, PSSI memutuskan untuk menggunakan kas federasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, saat menggelar persiapan menuju Asian games 2018 Jakarta-Palembang, PSSI hanya menggunakan separo dana yang disediakan oleh Kemenpora.

"PSSI memang tidak ingin. Mereka memberangkatkan tanpa tergantung APBN. PSSI enggak (mengajukan), merasa cukup lah," kata Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, kepada detikSport, Kamis (14/11/2019).


"Karena, terus terang di Asian Games itu hampir 50 persennya kembali kepada kami dan itu hal yang positif bagi PSSI karena mereka ingin taat peraturan," dia menambahkan.

Keterangan Gatot yang mengutip PSSI itu bertolak belakang dengan kegagalan PSSi membayar gaji Milla dan staf pelatih serta sewa rumah pelatih Spanyol itu. Ya, PSSI menunggak gaji Milla selama empat bulan.

Masalah honor yang terlalu besar itu membuat PSSI memilih untuk mengakhiri kerja sama selepas Asian Games 2018, meskipun penampilan Timnas di bawah Milla dinilai cukup menjanjikan.

"Memang ada sih honor atlet dan pelatih, silakan saja kami tak menghalangi. Tetapi, harus sesuai prosedur. Bayar atlet dan pelatih per satuan. Misalnya, Milla gajinya Rp 1 miliar per bulan, tetapi ketentuan Kemenpora Rp 57 juta per bulan, kemudian PSSI menambahi. Itu tidak bisa karena namanya urunan. Tidak bisa. Cuma yang menjadi masalah kan mereka tidak ada pengajuannya," ujarnya.




(mcy/fem)

Hide Ads