Messi comeback memperkuat Argentina usai mendapat larangan tampil tiga bulan akibat menghina CONMEBOL di Copa America 2019. La Pulga tampil saat Tim Tango menang 1-0 atas Brasil di laga persahabatan, Sabtu (16/11/2019) dini hari WIB.
Dalam laga di King Saud University Stadium, Arab Saudi, ini, Messi langsung unjuk gigi dengan mencetak gol tunggal kemenangan timnya. Namun performa apik pemain 32 tahun tersebut tercoreng oleh tindakannya memprovokasi Tite.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Messi menunjukkan gestur menyuruh diam pelatih 58 tahun ini. Ia terlihat menaruh jari telunjuknya di mulut, yang kabarnya disebabkan oleh protes yang dilontarkan Tite.
Silva mengecam sikap tak terpuji bintang Barcelona ini. Ia menilai Messi tak sekadar memprovokasi Tite, namun juga berupaya mengintimidasi wasit sepanjang laga.
"Dia seperti ingin menguasai pertandingan. Dia menendang dua pemain dan wasit tak melakukan apapun," ujar Silva dikutip Metro.
"Saya sedang berdebat dengan wasit dan dia terus tertawa. Anda seharusnya mengesampingkan rasa kagum."
"Dia selalu terlihat meminta wasit untuk memberi mereka tendangan bebas. Saya berbicara dengan pemain yang bermain di Spanyol dan hal yang sama terjadi. Dia ingin menguasai laga dan mempengaruhi wasit," kecam Silva.
Ia merasa wasit terlalu segan kepada Messi yang saat ini dianggap sebagai pemain terbaik di dunia. Kapten Brasil ini juga menyarankan para pengadil lapangan bertindak seperti wasit di Liga Champions yang sangat tegas sehingga Messi tak berusaha melakukan intimidasi.
"Di Liga Champions, dia tidak bisa mendapat keuntungan karena wasit lebih tegas. Anda tidak akan melihatnya berusaha terlalu banyak untuk memerintah," tutur bek Paris Saint-Germain ini menambahkan.
"Ada wasit yang terlalu kagum kepadanya. Sehingga condong memihak kepadanya. Sangat sulit untuk dipahami ketika kita berbicara tentang rasa hormat di lapangan namun salah satu pemain yang paling dikagumi di dunia melakukan tindakan seperti itu. Anda tidak hanya melakukan hal itu kepada orang tua tetapi karena itu adalah seorang pelatih," jelasnya.
"Meski ada rivalitas, respek harus didahulukan," kata Silva menegaskan.
Baca juga: Messi ke Pelatih Brasil: Sssttt... Diam Kamu |
(pur/nds)