Indonesia Sambangi Kandang Malaysia dengan Kondisi Tak Ideal

Indonesia Sambangi Kandang Malaysia dengan Kondisi Tak Ideal

Randy Prasatya - Sepakbola
Selasa, 19 Nov 2019 15:46 WIB
Susunan staf pelatih bikin Indonesia tak dalam kondisi ideal melawan Malaysia di Bukit Jalil, Kuala Lumpur. ( Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Timnas Indonesia mempersiapkan diri untuk melawan Malaysia dengan kondisi tak ideal. PSSI tarik ulur terkait kondisi kepelatihan.

PSSI dengan penuh percaya diri resmi mengumumkan pemecatan Simon McMenemy pada 6 November 2019. Tapi, pemecatan itu tak langsung bikin Simon berhenti bertugas, dia masih diberi kewajiban untuk menukangi Skuat Garuda untuk melawan Malaysia, Selasa (19/11), dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Simon tak bersedia untuk melatih. Hal itu sempat terucap dari manajer Timnas Indonesia, AKBP Sumardji. PSSI lewat pernyataannya coba merayu Simon untuk tetap melatih karena Indonesia tak punya pelatih lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya dia tidak berniat jalan ke Malaysia dan saya bilang tidak apa-apa. Lagi pula PSSI belum memutus kontrak sepihak, dia masih dibayar," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, pada Minggu (10/10/2019).


"Tapi, alhamdulillah akhirnya dia mau dampingi tim di Malaysia," sambungnya.

Timnas Indonesia kemudian terbang ke Malaysia pada Selasa (12/11/2019). Namun, Simon tak ikut rombongan pada saat itu.

Simon baru datang sehari berselang. Dia bahkan sempat melihat Yanto Basna cs uji coba melawan PKNS yang berakhir dengan kemenangan 3-0.

Kehadiran Simon ternyata bukan untuk memimpin Timnas Indonesia. PSSI mengumumkan Yeyen menjadi pelatih sementara, Kamis (15/11).


Menunjuk Yeyen untuk mendampingi Timnas bisa dikatakan sebuah perjudian besar. Meski punya lisensi AFC pro, Yeyen tak bagus ketika memimpin Bhayangkara FC. Dari empat laga yang dilalui, Yeyen cuma bisa memetik satu imbang dan tiga kekalahan.

Yeyen mendapat tugas untuk memimpin Bhayangkara FC karena klub memecat Alfredo Vera. Kini, kursi pelatih The Guardian diisi oleh Paul Munster.

Kondisi itu juga diperburuk dengan fokus Timnas yang terpecah. Beberapa pemain harus absen karena dipakai untuk tim SEA Games 2019. Evan Dimas Darmono dan Zulfiandi pemain yang memperkuat Timnas U-23.

"Betul memang di laga ini ada perubahan banyak pemain dengan berbagai kondisi. Kami juga persiapkan tim untuk SEA Games, yang semua tahu juga mengadakan uji coba melawan Iran di Indonesia, sehingga beberapa pemain juga harus join di sana," kata Yeyen dalam jumpa pewarta sebelum laga.


Kendati Indonesia tak dalam kondisi ideal, Malaysia pantang menganggap remeh. Itu seperti diucapkan oleh pelatih Harimau Malaya, Cheng Hoe.

"Besok akan menjadi pertandingan yang berbeda karena Indonesia turun dengan barisan pemain baru, pelatih kepala baru. Mereka melakukan persiapan sangat serius dengan berada di sini selama seminggu," ujar Cheng Hoe.

Bek Indonesia, Yanto Basna, memberi sinyal bahwa kondisi Timnas sedang bagus meski ada bumbu pergantian pelatih. Yanto juga meminta doa agar kemenangan bisa diraih saat Indonesia melawan Malaysia di Bukit Jalil.

"Semua strategi dan taktik melawan Malaysia sudah diberikan pelatih kepada kami. Tentu kami semua akan bekerja keras. Kami juga meminta dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia baik yang hadir di Stadion maupun yang di Indonesia," jelasnya.

Indonesia kini harus menanggung semua situasi dari polemik kepelatihan. Pertaruhannya adalah menang melawan Malaysia, atau kembali dicibir.





Simak Video "Video: Emil Audero Main Bola Plastik Bareng Anak-anak di Lombok"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads