Liga 2019 berakhir 22 Desember 2019. Persipura masih menyisakan enam pertandingan lagi di musim ini dengan menduduki peringkat tiga klasemen sementara.
Terdekat, Mutiara Hitam akan menghadapi Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Kamis (28/112019), pukul 18.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami setiap tahun mengeluarkan sekitar Rp32 miliar. Tahun depan pasti akan meningkat. Mungkin sekitar Rp45 miliar sampai Rp50 miliar," kata Tommy Mano yang ditemui di kawasan GBK, Rabu (27/11/2019).
Bukan tanpa alasan, Tommy menyebut demikian. Kenaikan mencapai Rp15 miliar itu juga dipengaruhi laga tandang terjauh ke markas Persiraja Banda Aceh, sebagai peserta baru Liga 1 musim depan.
"Sponsor kami tetap dapat dari Freeeport dan Bank Papua, dan soal ini akan kami sampaikan kebutuhan Persipura untuk musim depan. Kami juga masih lobi-lobi sponsor untuk dukung kami musim depan," ujarnya.
Lebih jauh Tommy menjelaskan, bukan berarti ongkos Persipura tahun ini tak besar. Apalagi, setelah Persipura tak bisa menggunakan Stadion Mandala sebagai kandang karena sedang direnovasi jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020. Mereka menggunakan Stadion Deltra Sidoarjo dan Stadion Aji Imbut di Tenggarong sebagai opsi kandang.
"Musim depan kami akan pakai Sidoarjo atau Tenggarong jika Stadion Papua Bangkit belum diresmikan kami masih akan di dua tempat itu," dia menjelaskan.
Menyoal jadwal yang lebih efektif bagi tim-tim yang jauh, Tommy mengatakan akan mengusulkan itu kepada PSSI.Hal ini juga demi tercapainya target juara di musim depan.
"Kami ikut kompetisi ini ingin supaya ada warna bagi PSSI dan sepak bola Indonesia maju. Pasti kalau ada pertemuan akan kami usulkan (untuk membuat jadwal yang lebih adil untuk laga tandang). Misalnya, sekali main di Kalimantan, kami selesaikan yang sana. Pasti akan diperhitungkan oleh PSSI nanti," jelasnya.
(mcy/cas)