Persebaya terpaksa menggelar dua pertandingan kandang di Liga 1 2019, menjamu PSM Makassar pada 14 November dan Semen Padang pada 28 November di luar Surabaya. Dua laga itu dilangsungkan di Stadion Batakan, Balikpapan.
Tim besutan Aji Santoso itu tak mendapat izin dari kepolisian setelah rusuh suporter di laga dengan PSS Sleman pada 29 Oktober. Selain itu, Stadion GBT harus direnovasi karena sejumlah fasilitas rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi memberikan sinyal untuk mengizinkan laga kandang Persebaya di GBT lagi. Dia sedang meninjau kesiapan venue GBT hingga Persebaya untuk kembali main di GBT.
"Nanti kita evaluasi untuk pertandingan berikutnya, mudah-mudahan ada lampu hijau," kata Sandi ditemui usai penanaman pohon di GBT Surabaya, Sabtu (30/11/2019).
Sandi juga mengajukan syarat kepada Bonek dan manajemen Persebaya andai surat izin dikeluarkan. Bonek dan manajemen harsu berkomitmen untuk tak mengulangi kerusuhan yang menimbulkan kerugian rusaknya beberapa fasilitas stadion GBT.
"Kita menginginkan bahwa bukan masalah sanksi atau pun tidak boleh bermain di sini. Tetapi yang perlu kita tunjukan adalah perubahan dari masyarakat Surabaya, terutama Bonek-Bonita serta perubahan manajemen Persebaya agar bisa semakin baik lagi dan mempunyai kesadaran tinggi untuk bisa menjaga Kota Surabaya bersama-sama," Sandi menambahkan.
Merujuk laga yang sudah-sudah, Sandi menyadari laga Persebaya dan Arema berpotensi rusuh lagi. Dia menegaskan tak membedakan izin laga Persebaya dan Bhayangkara atau Persebaya dengan Arema.
"Peluang itu pasti ada, tapi yang jelas kita akan melihat perkembangannya nanti seperti apa," kata dia.
Sandi mengingatkan pertandingan Persebaya nanti juga menerapkan sanksi yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin PSSI, yakni digelar tanpa penonton.
Di kesempatan yang sama, Sandi mengimbau masyarakat Surabaya, khususnya Bonek dan Bonita untuk terus berbenah agar sanksi ini tak lagi diberikan pada Persebaya.
"Kita bisa beri izin, asal memastikan bahwa GBT ini bukan hanya miliknya Bonek Bonita ataupun Persebaya saja tapi gbt ini punya masyarakat Surabaya. Kita juga punya tanggungjawab bersama menjaga stadion GBT, terutama jelang Piala Dunia U-20 nanti," Sandi menambahkan.
(hil/fem)