Leicester menjamu Liverpool dalam Boxing Day Premier League, Jumat (27/12/2019) dini hari WIB. Laga itu menjadi duel mantan pelatih yang sama-sama pernah membawa Liverpool menjadi runner-up Liga Inggris.
Ya, Rodgers nyaris membuat Liverpool juara di musim 2013/2014. Tapi, Si Merah terpeleset di dua pekan terakhir setelah sempat ada di urutan pertama selama lima pekan sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim ini, The Reds menunjukkan laju meyakinkan untuk mengakhiri paceklik itu. Si Merah konsisten di puncak klasemen dengan belum sekalipun terkalahkan dan meninggalkan Leicester sebagai lawan terdekat dengan jarak sepuluh poin. Sejauh ini, Liverpool telah memenangkan trofi juara dunia antarklub dengan mengalahkan Flamengo 1-0 di Qatar. Musim lalu, Liverpool menjadi juara Liga Champions.
Kendati menjadi juara Liga Champions, ambisi menjadi juara liga bukannya sirna namun justru lebih besar. Dengan laju sip itu, Liverpool menjadi favorit juara. Itu sekaligus mengakhiri paceklik gelar sejak 1990.
"Saya rasa di Liverpool ketika kalian tidak menjadi juara di era Premier League maka itu akan selalu menjadi hal yang dirindukan," kata Rodgers seperti dikutip Four Four Two.
"Mereka menjuarai Liga Champions beberapa kali dalam dekade terakhir ini, namun tidak juara liga dalam periode yang sama," ujar manajer yang menangani Liverpool 2012-2015 itu,
"Menjadi juara liga it tanda konsisten dan bukti sebagai sebuah tim terbaik dalam 38 pertandingan. Andai kalian menjadi juara liga maka kalian betul-betul tim yang bagus. Itu penghargaan yang diincar oleh tim-tim besar," dia menambahkan.
Baca juga: Klopp Cuma Punya Satu Kata untuk 2019: Wow |
(fem/mrp)