Fakhri tak masuk dalam bagian staf kepelatihan Tae-yong. Dia menolak karena tak mau cuma jabatan asisten.
Penawaran itu didapat Fakhri lewat Direktur Teknik PSSI, Danurwindo. Tapi, Fakhri tak dapat alasan yang tepat kenapa dia harus jadi asisten pelatih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka ini jangan sekali-kali anggap remeh pelatih lokal. Saya kalau bicara nasionalisme tak usah ajari saya, karena kalau bicara nasionalisme jangan ke pelatih lokal yang menangani Timnas, karena dia betul-betul punya rasa nasionalisme di atas segala-galanya itu," kata Fakhri dalam sambungan telepon.
"Kami tidak pernah bicara soal kontrak, tidak pernah ribut soal kontrak, tidak pernah bicara soal fasilitas seperti apartemen, rumah, dan mobil. Jadi, tidak usah mengajari saya soal nasionalisme."
"Ini saya mewakili pelatih lokal. Jangan sekali-sekali meremehkan pelatih lokal, karena pelatih lokal belajar seperti saya. Yang membedakan warna kulit saja. Masa harus jadi bule dulu," Fakhri menegaskan.
Baca juga: Jangan Gaduh, Fakhri Akan Dipertahankan PSSI |
(ran/cas)