Jakarta - Pelatih
Timnas Indonesia,
Shin Tae-yong, mengeluhkan ketahanan fisik para pemain Indonesia. Keluhan serupa nyatanya juga pernah diungkapkan oleh para pelatih di era sebelumnya.
Dalam wawancara eksklusifnya bersama
PSSI, Shin menjelaskan sejumlah kekurangan yang ia soroti dari pemain timnas, salah satunya penurunan stamina di menit-menit akhir pertandingan.
"Masalah yang saya lihat dari permainan timnas adalah ketahanan. Saat di babak pertama, mereka bermain bagus. Namun di babak kedua, tim tidak bisa mempertahankan permainan bagus yang diperagakan pada babak pertama. Jadi kondisi ini menjadi perhatian kami dan menjadi fokus yang akan kami tingkatkan," kata Shin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ucapan Shin seperti mengulang lagu lama yang pernah dilantunkan para pelatih sebelum Shin. Mulai dari
Alfred Riedl,
Luis Milla, hingga
Simon McMenemy, semua pernah mengeluhkan kondisi fisik pemain Indonesia, khususnya di timnas.
Dimulai dari Riedl. Pelatih asal Austria itu menangani tim Garuda pada 2010-11, 2013-14, dan 2016. Di tiga periode tersebut, Riedl selalu mengeluh tentang ketahanan fisik pemain lokal, seolah tak ada perbaikan.
"Pertandingan internasional berada di tempo yang lebih cepat dari pertandingan klub. Para pemain mengalami kesulitan dalam hal fisik," katanya jelang Piala AFF 2016.
Usai Riedl tak diperpanjang kontraknya, datanglah Milla pada awal 2017. Di tangan pelatih yang pernah mengangkat nama-nama seperti David de Gea, hingga Juan Mata itu, timnas disebut mengalami peningkatan secara kualitas taktik dan gaya bermain.
Meski begitu, ia juga dikejutkan dengan kondisi fisik Evan Dimas dkk. Di laga debutnya membesut timnas, Indonesia tumbang 1-3 dari Myanmar. Unggul lebih dulu di babak pertama, Indonesia tak lagi mampu menahan serangan lawan di babak kedua.
"Seperti yang sudah dikatakan oleh Coach Luis Milla bahwa kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi kami. Pemain harus lebih banyak berlatih dan fisik para pemain pun harus diperbaiki," kata asisten pelatih timnas kala itu, Bima Sakti.
Simon juga mengalami hal serupa. Bersama pelatih asal Skotlandia itu, Indonesia secara memalukan kalah 5 kali beruntun di
Kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun Simon melakukan pembelaan, dengan menyebut jadwal padat
Liga 1 menjadi biang kerok rontoknya stamina pemain.
"Tanpa mengurangi rasa hormat, kepada semua klub Liga 1, kondisi pemain tidak terlalu bagus. Kita tahu penjadwalan Liga Indonesia adalah masalah yang harus kita selesaikan bersama," kata Simon seusai Indonesia ditekuk Vietnam 1-3, yang menjadi laga terakhirnya bersama timnas.
"Piala Dunia adalah kompetisi terbesar di dunia. Kami tidak bisa datang ke (kualifikasi) Piala Dunia hanya dengan 60-70 persen kondisi fisik, harus dengan 100 persen," sambungnya.
Kembali ke Shin, ia dikontrak empat tahun oleh PSSI. Mampukah ia mengatasi masalah akut tersebut selama kurun waktu yang diberikan?