Mane didapuk sebagai pemain terbaik Benua Hitam usai mengalahkan Mohamed Salah dan Riyad Mahrez, Selasa (7/1/2020) kemarin. Dia jadi pemain Senegal pertama yang memenanginya setelah El Hadji Diouf pada 2002.
Keberhasilan Mane itu tak lepas dari performa apiknya sepanjang 2019 dengan membawa Liverpool juara Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Selain itu, Mane juga berhasil menciptakan 35 gol dan 11 assist dari 63 pertandingan sepanjang tahun 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayang niatan Mane untuk syukuran di kampung halaman itu harus dipendam dalam-dalam. Sebab, Mane tidak bisa terbang langsung ke Senegal karena private jet yang membawanya tidak mendapat izin melintas di Tunisia.
Alhasil, Mane harus terbang kembali ke LIverpool karena dia tidak punya cukup waktu untuk memperpanjang masa tinggalnya di Afrika. Sebab, Mane harus mempersiapkan diri untuk laga bigmatch kontra Tottenham Hotspur akhir pekan ini.
"Rencana awal saya adalah terbang ke Senegal untuk berterima kasih kepada warga di sana dan mengapresiasi sumbangsih mereka untuk karier saya. Tapi sayang kami tidak bisa berkunjung ke sana," ujar Mane seperti dilansir Sky Sports.
"Kini kami akan menghadapi laga penting akhir pekan ini kontra Tottenham dan saya harus fokus serta bersiao untuk laga itu. Tapi, saya tentunya kecewa karena tidak bisa pulang dan mengucapkan terima kasih, karena suatu hal yang di luar kendali kami," sambungnya.
"So, saya akan kembali ke Senegal secepatnya karena itu sangat penting bagii saya - Saya tidak pernah akan melupakan yang mereka sudah berikan untuk saya, semua orang yang percaya dengan saya dan mereka yang memberikan saya kesempatan bermain bola," demikian dia.
(mrp/yna)