Mourinho: Sterling Seharusnya Dikartu Merah

Mourinho: Sterling Seharusnya Dikartu Merah

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Senin, 03 Feb 2020 06:59 WIB
LONDON, ENGLAND - FEBRUARY 02: Jose Mourinho, Manager of Tottenham Hotspur reacts to Fourth Official Graham Scott during the Premier League match between Tottenham Hotspur and Manchester City at Tottenham Hotspur Stadium on February 02, 2020 in London, United Kingdom. (Photo by Justin Setterfield/Getty Images)
Jose Mourinho bereaksi di laga Tottenham Hotspur vs Manchester City. (Foto: Justin Setterfield/Getty Images)
Jakarta -

Jose Mourinho mengakui Tottenham Hotspur sedikit beruntung di laga lawan Manchester City, tapi juga cukup sial. Ia percaya Raheem Sterling mestinya dikartu merah di awal laga.

Tottenham Hotspur menang 2-0 saat menjamu Manchester City di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (2/2/2020) malam WIB dalam lanjutan Liga Inggris. Dua gol didapatkan di babak kedua, masing-masing dari Steven Bergwijn dan Son Heung-Min pada menit ke-63 dan 71.

Sejak selepas sepak mula, Tottenham lebih banyak ditekan dan bermain menunggu di setengah lapangan sendiri. Tak mengejutkan kalau persentase penguasaan bola tuan rumah cuma 33%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kartu merah Oleksandr Zinchenko pada menit ke-60 menjadi momentum untuk Tottenham. Tapi Mourinho percaya seharusnya Man City lebih cepat kehilangan pemain.

Ia menilai Sterling layak diusir wasit atas tekelnya ke Dele Alli di menit ke-12, namun wasit cuma memberikan kartu kuning dan tak ada koreksi dari Video Assistant Referee (VAR). Ini disebut Mourinho sebagai momen apes timnya, sementara di beberapa kesempatan lainnya beruntung, misalnya peluang Sergio Aguero yang membentur tiang.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Opta]

"Saya merasa sangat gembira untuk para pemain. Kami sedikit beruntung di beberapa situasi, tapi dalam perspektif lainnya sangat-sangat tidak beruntung VAR tidak memutuskan kartu merah untuk Raheem Sterling," ungkap Mourinho dikutip Sky Sports.

"Itu adalah kartu merah yang jelas dan akan sepenuhnya jadi laga yang berbeda kalau kami bermain sekitar 75 menit melawan 10 orang. Saya melihat situasi-situasi lainnya di mana keputusan dalam kejadian serupa adalah kartu merah."

"Kartu merah Son Heung-Min melawan Chelsea misalnya. Tapi anak-anak bermain fenomenal. Penyelamatan penalti itu fantastis, itu merupakan kehendak Tuhan karena memang seharusnya bukan penalti," imbuhnya.




(raw/mrp)

Hide Ads